
Pantau - Prancis dan Inggris berselisih pandangan terkait waktu pengakuan resmi terhadap Negara Palestina, dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak agar langkah tersebut dilakukan lebih cepat.
Isu ini dipastikan akan menjadi agenda utama dalam kunjungan kenegaraan Macron ke Inggris selama tiga hari pekan depan.
Paris Dorong Akselerasi Pengakuan, London Belum Sepakat
Menurut laporan The Telegraph, pemerintah Prancis dan Inggris belum mencapai kesepakatan mengenai waktu dan pendekatan pengakuan Palestina.
Macron dikabarkan mendorong Perdana Menteri Inggris Keir Starmer agar segera mengambil langkah formal untuk mengakui kedaulatan Palestina.
“Pihak Prancis mencoba mengungkit kembali isu pengakuan (Palestina). Kami masih segan,” ujar seorang sumber dari pemerintah Inggris kepada The Telegraph.
Sementara itu, The Guardian melaporkan bahwa pada akhir April, Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mengungkapkan bahwa Inggris sedang berunding dengan Prancis dan Arab Saudi mengenai langkah pengakuan Palestina.
Namun hingga kini, belum ada keputusan final dari pihak London.
Tekanan Politik dan Respons Internasional
Tekanan terhadap pemerintah Inggris datang dari dalam negeri.
Pada Mei lalu, sejumlah anggota Parlemen Inggris dari Partai Konservatif mengirim surat kepada PM Keir Starmer agar segera mengakui Palestina sebagai negara merdeka.
Di sisi lain, Palestina menyambut positif dorongan dari Prancis untuk mempercepat pengakuan tersebut.
Malta juga telah menyatakan akan mengakui Palestina pada bulan Juni 2025, sekaligus mengutuk pembantaian anak-anak di Gaza, sebagai bagian dari sikap solidaritas internasional.
- Penulis :
- Aditya Yohan