
Pantau.com - Seorang remaja cacat dilaporkan dikeluarkan dari sebuah penerbangan setelah kursi roda listriknya memicu 'masalah keamanan'. Remaja bernama Noel Diaz dari Aachen Jerman, berharap untuk menghabiskan Natal dan Malam Tahun Baru bersama anggota keluarga di Alicante.
Bersama dengan ayahnya Jose, Noel yang berusia 19 tahun sedianya melakukan perjalanan dari Cologne-Bonn dengan maskapai Ryanair mereka. Noel, menderita atrofi otot, telah menggunakan kursi roda sejak berusia 12 tahun.
Melansir Metro, Jumat (4/1/2018), beberapa minggu sebelum keberangkatan, mereka berdua memesan tiket dan membereskan dokumen penerbangan, serta telah memberitahu jika kursi roda yang digunakan menggunakan baterai listrik.
Baca juga: Gambar Kru Ryanair Terkapar bak Narapidana Bikin Heboh Dunia Penerbangan
Namun, sesaat sebelum take-off pada Malam Natal, ayah dan anak itu terkejut ketika para pramugari Ryanair dilaporkan meminta mereka untuk pergi pesawat.
"Anak saya yang cacat parah dan sudah memasang sabuk pengaman. Ketika awak pesawat meminta kami meninggalkan pesawat. Karena kursi roda Noel tidak dapat diangkut karena alasan keamanan. Mereka mengatakan ada bahaya ledakan," kata Jose.
Meskipun mereka memprotes, Noel dan Jose tidak punya pilihan selain meninggalkan pesawat. Insiden tersebut, diakui pihak keluarga sangat membuat Noel trauma untuk kembali naik pesawat dalam waktu dekat.
"Ini akan memakan waktu sampai ia memproses trauma ini," kata ibu Noel, Natalia.
Baca juga: Penampakan Api di Dalam Kabin Pesawat Ryanair dari Sebuah Telepon Genggam
Ia melanjutkan, bahwa dia putra dan suami membersihkan semua ini dengan Ryanair sebelum penerbangan dan bahkan memiliki boarding pass yang secara eksplisit menyatakan mereka menggunakan kursi roda listrik di atas pesawat. "Saya belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya," cetusnya.
Menurut ahli hukum penerbangan Dirk Busse mengatakan, setiap penerbangan memperbolehkan mengangkut perangkat bberbaterai dengan menggunakan gel (elektrolit gel).
- Penulis :
- Widji Ananta