
Pantau.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah mengklaim bahwa Juan Guaido yang merupakan Ketua Majelis Nasional di negara itu telah dikuasai oposisi yang tak lain adalah agen intelijen Amerika Serikat.
"Dia adalah boneka, agen Amerika Serikat dan dibuat oleh badan-badan intelijen Amerika Serikat. Intelijen Amerika telah mengendalikan dia," kata Maduro kepada televisi Venezuela, seperti dikutip Sputnik, Selasa (8/12019).
Baca juga: Presiden Nicolas Maduro Tuduh AS akan Invasi Venezuela
Majelis Nasional telah memiliki mayoritas oposisi sejak Januari 2006. Dewan Konstitusi, yang terdiri dari loyalis Maduro, terpilih pada Juli 2017 dan bertugas dengan Konstitusi Venezuela yang telah diubah. Juan Guaido telah menjabat sebagai Presiden Majelis Nasional sejak Minggu lalu.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro akan kembali memegang jabatannya yang akan dilantik untuk masa jabatan enam tahun kedua pada 10 Januari sebelum Mahkamah Agung dan tidak sebelum Manjelis Nasional.
Baca juga: Meksiko Desak Blok Regional Tak Campuri Internal Venezuela
Nicolas Maduro memenangkan pemilu pada 20 Mei yang telah memicu perdebatan luas bahwa keputusan tersebut tidak sah. Pada pertemuan di Peru pada Jumat (4 Januari 2019), Kelompok Lima Negara Amerika Latin bersama Kanada telah mengecam Maduro untuk masa jabatan keduanya.
Nicolas Maduro juga telah menuduh Penasihat Keamanan Amerika Serikat John Bolton merencanakan kudeta dengan bantuan dari Kolombia, Presiden Ivan Duque yang diklaim Maduro adalah bagian dari rencana AS.
Pada Desember, Maduro telah memerintahkan Angkatan Bersenjata negara tersebut untuk meningkatkan keamanan tinggi dengan kesiapan tempur untuk mengalahkan imperialis.
- Penulis :
- Noor Pratiwi