
Pantau.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan ia telah memerintahkan pasukan militernya untuk mempertahankan siaga tingkat tinggi dalam persiapan perang.
"Saya telah memerintahkan angkatan bersenjata harus siap dan mempertahankan tingkat tinggi kesiapan, kedisiplinan, kepemimpinan, dan pelatihan guna mengalahkan imperialis dan mendukung perdamaian. Venezuela bergantung kepada anda," ucap Maduro dalam akun Twitter, seperti dilansir Sputnik, Jumat (14/12/2018).
Sebelumnya, Maduro telah menuduh Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat John Bolton merencanakan untuk menggulingkan dan membunuhnya dengan bantuan dari Kolombia, di mana Presiden Ivan Duque yang menurut Maduro merupakan bagian dari rencana tersebut.
Baca juga: Sejak Dipimpin Maduro, 4 Juta Warga Venezuela Melarikan Diri
Pada Oktober, serangan terhadap Maduro terjadi selama parade militer di Caracas pada awal Agustus lalu. Insiden itu menyebabkan Maduro terluka dan tujuh pengawalnya mengalami cedera.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro berulang kali menuduh Washington dan mantan presiden Kolombia Juan Manuel Santos adalah dalang dari percobaan pembunuhan terhadap dirinya.
Baca juga: Maduro: Gedung Putih Ingin Membunuh Saya
Kementerian Luar Negeri Kolombia menyangkal keterlibatan apapun dalam upaya pembunuhan terhadap Presiden Venezuela tersebut.
Pada Kamis (13 Desember 2018), Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza menyerahkan sebuah catatan protes kepada diplomat Amerika Serikat atas negara tersebut, Jimmy Story, atas dugaan kudeta.
- Penulis :
- Noor Pratiwi