
Pantau - Pemerintah Israel dilaporkan tengah mempertimbangkan secara serius usulan gencatan senjata yang diajukan oleh Amerika Serikat, yang dirancang oleh mantan Presiden Donald Trump dan mencakup pembebasan semua sandera Israel yang masih ditahan Hamas di Gaza.
Usulan Trump Disampaikan Lewat Jalur Diplomatik
Seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan bahwa usulan tersebut telah disampaikan kepada Hamas pada akhir pekan lalu.
Rencana itu, menurut laporan Channel 12 Israel, mencakup penghentian operasi militer Israel untuk merebut Gaza City.
"Israel telah menerima persyaratan dari saya. Kini saatnya Hamas juga menerimanya," tulis Trump dalam unggahan di platform Truth Social, seraya memperingatkan bahwa penolakan akan membawa konsekuensi.
Berdasarkan usulan itu, seluruh 48 sandera yang masih ditahan Hamas—termasuk sekitar 20 yang diyakini masih hidup—akan dibebaskan pada hari pertama gencatan senjata, dengan imbalan pembebasan ribuan warga Palestina yang kini ditahan oleh Israel.
Setelah tahap pembebasan sandera, akan dimulai proses perundingan untuk mengakhiri perang, dengan Trump sebagai mediator.
Selama proses negosiasi tersebut berlangsung, gencatan senjata akan tetap diberlakukan.
Respons Hamas dan Desakan Internal Israel
Hamas menyatakan kesiapannya untuk memulai perundingan segera.
Dalam pernyataan resmi pada Minggu malam, kelompok tersebut menyatakan siap "segera duduk di meja perundingan" untuk membahas pembebasan semua tawanan, asalkan disertai dengan "deklarasi yang jelas untuk pengakhiran perang, penarikan penuh (pasukan Israel) dari Gaza, dan pembentukan komite untuk memerintah Jalur Gaza, dengan warga Palestina merdeka, yang dapat segera menjalankan tugas mereka."
Forum Sandera dan Keluarga yang Hilang turut mendesak pemerintah Israel agar menyetujui rencana tersebut.
"Kami menyerukan kepada pemerintah Israel agar mengumumkan dukungan tanpa syarat terkait kesepakatan yang sedang dibentuk tersebut," ungkap perwakilan forum tersebut.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu belum memberikan tanggapan atas usulan para mediator, termasuk terhadap kesepakatan parsial yang telah disetujui oleh Hamas bulan lalu.
Situasi Terbaru di Gaza
Meski pembicaraan damai tengah dipertimbangkan, Israel tetap melanjutkan operasi militernya di Gaza sejak 18 Maret.
Menurut data dari otoritas kesehatan di Gaza, sedikitnya 11.911 warga Palestina tewas dan 50.735 lainnya luka-luka sejak operasi militer dimulai.
Secara keseluruhan, sejak konflik meletus pada Oktober 2023, total korban tewas di Gaza telah mencapai 64.455 orang, sementara 162.766 lainnya mengalami luka-luka.
- Penulis :
- Leon Weldrick
- Editor :
- Tria Dianti