Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

George Mendonsa, Pria 'Kissing Sailor' Ikon Berakhirnya PD II Tutup Usia

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

George Mendonsa, Pria 'Kissing Sailor' Ikon Berakhirnya PD II Tutup Usia

Pantau.com - George Mendonsa, pelaut Amerika Serikat yang menjadi terkenal setelah difoto merayakan berakhirnya Perang Dunia II dengan berciuman dengan pasangannya, Greta Zimmer Friedman, yang berusia 21 tahun, di hari VJ (kemenangan atas Jepang) di New York Times Square, telah meninggal dunia diumur 95 tahun.

Putri Mendonsa, Sharon Moulleur mengatakan, ayahnya menderita kejang-kejang dan dinyatakan meninggal pada Minggi, 17 Februari 2019, usai jatuh di rumah perawatan di Middleton, Rhode Island.

Baca juga: 3 Bom Jerman Era PD II Ditemukan, Bandara Roma Ditutup Sementara

Pelaut Amerika yang mencium seorang perawat saat merayakan kekalahan Jepang pada Perang Dunia II. (Foto: ABC)

Sebuah foto, yang kemudian menjadi salah satu gambar terkenal pada periode tersebut, diambil oleh Alfred Eisenstadt sebagai round-up gambar untuk majalah Life, namun fotografer itu tidak memberikan nama pasangan tersebut. Di tahun sebelum Friedman meninggal pada 2016, diusia 92 tahun. Mereka dikonfirmasi sebagai pasangan yang berada di foto tersebut.

Eisenstadt menggambarkan bagaimana ia menyaksikan para pelaut berjalan di sepanjang jalan pada 14 Agustus 1945, menarik gadis-gadis di sekitar sana. 

"Aku berlari dengan kamera saya dan tiba-tiba dalam sekejap, aku melihat seorang gadis ditarik. Aku lalu mengambil momentum itu, pelaut itu mencium seorang perawat. Jika gadis itu berpakaian gelap aku mungkin tidak akan pernah mengambil gambar itu," kata fotografer itu, seperti dikutip Sputnik, Selasa (19/2/2019).

Baca juga: Granat Era Perang Dunia I Ditemukan di Antara Kiriman Kentang ke Hong Kong

Friedman, yang telah bekerja sebagai asisten dokter gigi mengatakan, dirinya tidak akan pernah menyadari foto itu hingga 1960-1n, dan menyebutkan bahwa ciuman itu 'tidak romantis' dan menganggap itu hanya sebuah perayaan. Mendosa sendiri telah bertugas di Pasifik, dan saat foto itu diambil, ia sedang cuti.

Foto tersebut diakui mewakili rasa sukacita yang dirasakan oleh seluruh penduduk AS pada hari Jepang yang kalah. Namun, sebuah artikel di majalah Time menyatakan bahwa foto tersebut merupakan sedikit dari dikumentasi penyerangan seksual yang sangat umum.

Penulis :
Noor Pratiwi

Terpopuler