
Pantau.com - Menteri Luar Negeri sekaligus aktor utama dalam perjanjian nuklir Iran Mohammad Javad Zarif sebelumnya mengumumkan penguduran dirinya secara mendadak lewat akun Instagramnya pada Selasa (26 Februari 2019).
Presiden Iran Hassan Rouhani telah menolak pengunduran diri menteri luar negeri itu dengan mengatakan itu bertentangan dengan kepentingan Republik Islam.
"Sebagai pemimpin tertinggi yang digambarkan seseorang yang dapat dipercaya, berani, dan religius, di garis depan perlawanan terhadap tekanan Amerika Serikat yang kuat, saya mengganggap pengunduran diri anda melawan kepentingan nasional, dan menolak tindakan itu," kata Rouhani dalam sebuah surat kepada Zarif, seperti dikutip Sputnik, Kamis (28/2/2019).
Baca juga: Jadi Aktor Utama Perjanjian Nuklir Iran, Menlu Zarif Undur Diri
Menurut sumber, Zarif tidak diberitahu Presiden Suriah Bashar al-Assad melakukan kunjungan ke Teheran, di mana Assad bertemy dengan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Diplomat Iran itu membuat kejutan atas pengumuman pengunduran dirinya di akun Instagram miliknya. Dalam pesan di unggahannya, ia meminta maaf kepada semua orang atas ketidakmampuan untuk melanjutkan tugasnya. Tetapi, ia menolak mengungkapkan alasan untuk keputusan pengunduran dirinya tersebut.
Zarif menjadi aktor utama dalam mencapai perjanjian di mana Iran sepakat untuk mengekang program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi keuangan internasional.
Baca juga: Iran kepada AS: Kesepakatan Nuklir Tidak Bisa Dinegosiasi Ulang!
Pada Februari 2014 Zarif sempat membuat kehebohan dengan komentar terbuka yang mengecam Holocaust. Akibatnya dia pun kembali dipanggil oleh parlemen. Penolakan Holocaust menjadi pokok pidato publik di Iran selama puluhan tahun.
Bahkan beberapa anggota parlemen pernah mengancam Zarif setelah kesepakatan nuklir ditandatangani. Otoritas tinggi Iran, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, secara hati-hati mendukung kesepakatan tersebut.
rn- Penulis :
- Noor Pratiwi