
Pantau.com - Amerika Serikat telah meminta bantuan China untuk melanjutkan perundingan dengan Korea Utara terkait dengan denuklirisasi Semenanjung Korea, dengan mengklaim Pyongyang tidak mau mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk kembali ke meja perundingan.
Dalam sebuah wawancara radio, Penasehat Keamanan Nasional Amerika Serikat John Bolton meminta China, Kepala sekutu dan mitra dagang Korea Utara, untuk membantu menempatkan pembicaraan kembali berjalan.
"Gagasan bahwa ada peran China dalam negoisasi merupakan sesuatu yang kita akan pertimbangkan jika bisa melihat beberapa langkah pada Korea Utara," kata Bolton, seperti dikutip Anadolu, Rabu (20/3/2019).
Baca juga: KTT Kedua Trump-Kim Gagal, Moon Jae-in Ganti Menteri Penyatu Korut?
Ia mengklaim bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tidak akan mengambil langkah yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan nuklir dengan Amerika Serikat.
"Korea Utara sayangnya tidak bersedia untuk melakukan apa yang harus mereka lakukan. Hanya dalam semalam, mereka mengelurkan pernyataan tidak membantu dan berpikir kembali untuk pengujian nuklir dan rudal balistik, yang juga bukan ide bagus untuk mereka," tambah Boltonn pada penyiar radio John Catsimatidis pada AM 970 di New York.
Bolton merujuk kepada komentar Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son, yang mengatakan bahwa Kim mungkin mempertimbangkan kembali pembicaraan denuklirisasi dengan Amerika Serikat.
"Kita tidak punya niat untuk menghasilkan tuntutan Amerika Serikat dalam bentuk apapun, atau apakah kita bersedia untuk terlibat dalam negoisasi jenis itu," kata Choe Son kepada para diplomat di Pyongyang.
Baca juga: Trump: Tak Ada Pembahasan Latihan Gabungan Militer dengan Kim
Hal itu dijawab oleh Bolton yang mengatakan Trump ingin ancaman itu diselesaikan melalui negosiasi. Dia ingin Korea Utara harus bebas dari senjata nuklir.
AS dan Korea Utara gagal mencapai kesepakatan mengenai denuklirisasi bahkan setelah para pemimpin mereka bertemu dua kali sejak Juni 2018.
Bulan lalu, Trump dan Kim tiba-tiba menghentikan pertemuan puncak mereka di Hanoi, Vietnam. Setelah keluar dari Hanoi, Trump mengatakan, dia tidak bisa setuju dengan permintaan Utara, yakni pencabutan sanksi. Namun, Korea Utara membantah, dan mengatakan Pyongyang bersikeras hanya parsial pencabutan sanksi.
- Penulis :
- Noor Pratiwi