
Pantau.com - Dua kapal tangker minyak yang menjadi sasaran penyerangan pada Kamis, 13 Juni 2019, di Teluk Oman menimbulkan ketakutan akan terjadinya konfrontasi baru antara Iran dan Amerika Serikat, yang menyalahkan Teheran atas insiden tersebut.
"Berdasarkan penilaian pemerintah Amerika Serikat, Republik Iran bertanggung jawab atas serangan-serangan yang terjadi di Teluk Oman hari ini," kata Menteri Luar Negeri Mike Pompeo kepada wartawan tanpa menyediakan bukti nyata yang mendukung sikap AS itu.
"Penilaian ini didasarkan atas intelijen, senjata yang digunakan, level kemampuan yang diperlukan untuk melakukan operasi tersebut, serta serangan-serangan serupa yang baru-baru ini dilakukan Iran atas perkapalan," tambahnya.
Baca juga: Harga Minyak Melejit Pasca Ledakan Kapal Minyak di Teluk Oman
"Fakta mengatakan tak ada kelompok lain di kawasan itu yang memiliki sumber daya dan kemampuan untuk bertindak dengan tingkat kecanggihan tinggi," kata Pompeo.
Harga-harga minyak mentah naik lebih empat persen setelah serangan-serangan yang terjadi dekat jalan masuk ke Selat Hormuz, lintasan perkapalan yang krusial bagi Arab Saudi dan produser-produser energi lainnya di Teluk.
Serangan itu menimbulkan ketakutan serta gangguan, yang dapat berdampak atas aliran minyak dari Timur Tengah dan menyebabkan harga-harga kemudian meningkat dua persen.
Sebelumnya, Washington juga menuding Teheran berada di belakang serangan serupa pada 12 Mei atas empat tanker di kawasan yang sama.
Ketegangan-ketegangan antara Iran dan AS, dan para sekutunya termasuk Arab Saudi, telah meningkat sejak Presiden AS Donald Trump menarik diri dari sebuah perjanjian tahun lalu antara Iran dan kekuatan-kekuatan dunia yang bertujuan mengekang ambisi nuklir Teheran.
Sebuah kapal tanker minyak terbakar usai serangan di Teluk Oman, perairan antara Teluk Arab dan Iran, 13 Juni 2019. (Foto: Reuters)
Baca juga: UEA Sebut 4 Kapal Tanker Disabotase di Dekat Pelabuhan Fujairah
Iran sudah berkali-kali memperingatkan akan merintangi Selat Hormus jika tidak dapat menjual minyaknya akibat sanksi-sanksi AS. Tak satupun yang mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan tersebut.
Para pengamat memperingatkan ada kesimpulan-kesimpulan yang diambil mengenai pelaku serangan itu, dengan menyatakan Iran mungkin sebagai pelaku serangan-serangan tersebut tetapi juga ada pihak lain yang berbuat untuk memojokkan Teheran.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menggambarkan insiden-insiden tersebut "mencurigakan" dan menyerukan dialog regional. Teheran telah membantah bertanggung jawab atas serangan-serangan 12 Mei.
Seorang pejabat keamanan Eropa mengatakan negaranya sangat berhati-hati dalam membuat penilaian mengenai insiden itu.
- Penulis :
- Noor Pratiwi