
Pantau.com - Turki mengutuk pembongkaran 10 gedung milik penduduk Palestina di Permukiman Sur Baher, Jerusalem Timur, oleh Israel, dan mengatakan tindakan itu dimaksudkan untuk mengubah susunan demografik kota yang diduduki itu.
Akibat pembongkaran itu, tiga keluarga Palestina, dengan jumlah 17 orang, termasuk sembilan anak kecil, akan kehilangan tempat tinggal.
Baca juga: Saeb Erekat Kutuk Rencana Israel Bongkar Pemukiman di Yerusalem Timur
Bangunan milik Palestina diledakkan oleh pasukan Israel di Desa Sur Baher di Yerusalem Timur, Tepi Barat. (Foto: Reuters)
Dalam satu pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan pembongkaran tersebut adalah contoh lain kebijakan agresif pendudukan Israel.
"Kami dengan keras mengutuk perbuatan semacam itu ke arah perubahan susunan demografik Jerusalem," kata pernyataan itu, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Palestina, WAFA, Rabu, 24 Juli 2019.
Ia menyerukan Israel agar menghentikan tindakan tidak sah yang merusak harapan bagi penyelesaian dua-negara.
Baca juga: Pemimpin Arab-Eropa Tegaskan Pemukiman Yahudi di Yerusalem Tak Berdasarkan Hukum Internasional
Kementerian tersebut mendesak masyarakat internasional agar memelihara status sejarah dan hukum Jerusalem dan melakukan tindakan guna melindungi hak orang Palestina.
Sekretaris Jenderal Komite Pelaksana Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Saeb Erekat mengatakan Praktek dan kebijakan tidak sah Israel, mulai dari pembongkaran rumah dan pengusiran paksa sampai penghancuran kehidupan orang Palestina di Jerusalem Timur dan bagian lain wilayah Palestina yang diduduki, ditujukan untuk satu tujuan: pelestarian dan perluasan permukiman kolonial Israel dengan mengorbankan rakyat dan tanah Palestina.
- Penulis :
- Noor Pratiwi