
Pantau.com - Parlemen Katalan memilih pemberontak garis keras Quim Torra sebagai pemimpin.
Hal tersebut juga membuat Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengamankan dukungan, yang dia butuhkan dari partai daerah, untuk melaksanakan rencana anggaran pemerintah pusat, yang tertunda.
Parlemen Katalan, yang sangat terpecah-belah, sebanyak 66 mendukung Quim, 65 menentang dan 4 abstain.
Baca juga: Korban Tewas Warga Palestina di Perbatasan Gaza Jadi 60 Orang
Menyusul pemungutan suara, para anggota parlemen pro-kemerdekaan berdiri untuk menyanyikan lagu Katalan. Torra, yang dipilih langsung sebagai kandidat oleh mantan pemimpin regional Carles Puigdemont, kemudian memeluk para anggota parlemen yang membentuk sebuah baris untuk mengucapkan selamat kepadanya.
Banyak yang mengenakan pita kuning untuk menghormati politisi Katalan yang ditahan di penjara karena peran mereka dalam referendum kemerdekaan ilegal pada Oktober.
Baca juga: Presiden Palestina Dilarikan ke Rumah Sakit
Torra berjanji untuk bekerja menuju republik Katalan dan mengacu pada Puigdemont, yang berada di Berlin menunggu pengadilan Jerman untuk memutuskan permintaan ekstradisi dari Spanyol, sebagai pemimpin sah wilayah tersebut.
Namun Pemerintah Spanyol menyebut pidato itu konfrontatif dan anggota parlemen Katalan untuk Partai Rakyat Rajoy (PP), Andrea Levy, mengatakan pada Senin dalam sebuah wawancara televisi bahwa Madrid akan menerapkan aturan langsung lagi jika pemerintahan baru melanggar hukum.
- Penulis :
- Widji Ananta