HOME  ⁄  Internasional

Mahathir Siap Melawan Usai Muhyiddin Yasin Jadi PM Malaysia

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Mahathir Siap Melawan Usai Muhyiddin Yasin Jadi PM Malaysia

Pantau.com - Mahathir Mohamad siap melakukan perlawanan setelah Muhyiddin Yassin resmi dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia. Mahathir mengklaim memiliki cukup dukungan untuk membentuk pemerintahan dan akan membuktikannya dengan pemungutan suara di Parlemen.

Muhyiddin dilantik sebagai perdana menteri ke delapan, setelah menggalang koalisi dengan oposisi Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam Malaysia dengan dukungan dari partai politik utama di wilayah Kalimantan Sarawak.

Penunjukan Muhyiddin sebagai perdana menteri merupakan puncak dari drama politik yang terjadi di Negeri Jiran dalam satu pekan terakhir. Raja Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah dari Pahang menunjuk Muhyiddin Yassin karena dianggap mampu memimpin mayoritas parlemen.

Baca juga: Muhyiddin Yasin Bakal Dilantik Sebagai PM Malaysia ke-8

Kendati demikian, Mahathir mengatakan dirinya merasa dikhiatani oleh Muhyiddin, seorang politisi veteran yang merupakan menteri dalam negeri di bawah pemerintahan Pakatan Harapan sebelumnya.

"Kami akan melihat seorang pria yang tidak memiliki dukungan mayoritas menjadi perdana menteri," kata Mahathir, seperti diberitakan Al Jazeera, Senin (2/3/2020).

Mantan perdana menteri berusia 94 tahun itu mengatakan, ia memiliki bukti dukungan dalam bentuk deklarasi dan surat hukum, dan menyerukan untuk mendesak Parlemen.

"Saya mengatakan kepada publik bahwa saya memiliki dukungan mayorias," kata Mahathir kepada wartawa dalam konferensi pers. "Saya punya 114."

Baca juga: Anwar Ibrahim Jadi Oportunis Pasca Pengunduran Diri Mengejutkan Mahathir

Dikutip Channel News Asia, dia menyatakan seluruh dukungan itu dibuktikan dengan surat, atau pun menekan deklarasi dukungan. "Dia  tentunya akan dilantik sebagai perdana menteri. Langkah selanjutnya adalah kami bisa mengajukan mosi tak percaya kepadanya," jelasnya.

Mahathir yang diapit oleh para politisi dari koalisi Pakatan Harapan, memenangkan kekuasaan pada Mei 2018. Namun, gejolak politik yang terjadi akhir pekan lalu ketika kelompok sempalan berusaha membentuk aliansi dengan oposisi. Langkah ini menyebabkan pengunduran diri Mahathir secara mengejutkan.

Penulis :
Noor Pratiwi