
Pantau - Perdana Menteri (PM) Korea Selatan, Han Duck-soo mengungkapkan kabinet menterinya menentang rencana darurat militer Presiden Yoon Suk-yeol sebelum pengumuman 3 Desember 2024.
Baca juga:
Kepala Polisi Korsel bakal Hadiri Sidang Pemakzulan Presiden Yoon
Dalam sidang yang kemungkinan menjadi dengar pendapat terakhir proses pemakzulan Presiden Yoon, Han memberikan kesaksian penting.
Han, yang juga dimakzulkan pada 14 Desember 2024 terkait dugaan perannya dalam rencana darurat militer Yoon, menegaskan seluruh menteri kabinet mengkhawatirkan rencana tersebut.
"Sejauh yang saya ingat, semua anggota kabinet merasa khawatir dan berusaha mencegahnya," ungkap Han, merujuk pada pertemuan mendadak beberapa menteri kabinet sesaat sebelum Yoon mengumumkan pemberlakuan darurat militer secara mengejutkan.
Ketika ditanya tentang kesaksian mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Kim Yong-hyun yang menyatakan beberapa anggota mendukung rencana Yoon, Han membantah tegas.
"Dari yang saya ingat, sama sekali tidak demikian," jelasnya.
Baca juga:
Presiden Korsel Tuding Oposisi Ingin Hancurkan Pemerintahannya
Yoon hadir sebentar di ruang sidang dan pergi sekitar pukul 3:05 sore untuk kembali ke Pusat Penahanan Seoul, tempat ia ditahan sejak pertengahan Januari 2025.
Tim pengacara Yoon kemudian menjelaskan mereka menganggap tidak pantas bagi Yoon untuk menyaksikan kesaksian Han.
Hong Jang-won selaku mantan Wakil Direktur Pertama Badan Intelijen Nasional, dan Cho Ji-ho yang menjabat Komisaris Jenderal (Komjen) Kepolisian Nasional, juga dipanggil untuk bersaksi sebagai saksi.
Presiden Yoon kini menghadapi persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK) Korea Selatan mengenai keabsahan pemakzulannya oleh Majelis Nasional terkait pemberlakuan darurat militer pada 3 Desember 2024 yang berlangsung singkat.
Dia juga menghadapi tuduhan pidana menghasut pemberontakan melalui dekrit tersebut.
Dengan jadwal saat ini, pengadilan diperkirakan akan menyampaikan putusannya pada awal atau pertengahan Maret 2025 untuk memberhentikannya dari jabatan atau mengembalikannya ke posisi semula. YONHAP NEWS
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Sofian Faiq