Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Puisi Gus Miftah: Haruskah Kuda Lumping Diganti Unta Lumping?

Oleh Aries Setiawan
SHARE   :

Puisi Gus Miftah: Haruskah Kuda Lumping Diganti Unta Lumping?

Pantau.com - Polemik potongan video pernyataan Ustadz Khalid Basalamah soal wayang masih hangat di publik.

Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, dalam beberapa kesempatan menyikapi keras pernyataan Ustadz Khalid Basalamah.

Dalam pagelaran wayang yang diadakan di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, Jumat, 18 Februari 2022, Gus Miftah menyampaikan puisi berisi sindiran.

Berikut puisi Gus Miftah yang diunggah di akun Instagramnya, @gusmiftah:

Sigro milir..sang gethek si nogo bajul..

Wah...

Begitu pandai iblis itu,menyematkan imamah dan jubah

Dengan warna putih , seakan begitu suci tanpa noda, dengan menghitamkan yang lainnya

Haruskah kuda lumping diganti dengan unta lumping?

Haruskah gamelan diganti dengan rebana?

Pohon kelapa diganti dengan pohon kurma?

Dan haruskah nama nabi Sulaiman diganti karena mirip kata kata Jawa?

Betapa luas iblis itu menghamparkan hijab dari kekerdilan otaknya hingga menutupi sinar matahari junjungan kita, sebagai nabi alam semesta bukan nabi orang Arab saja

Haruskah wayang diganti film film tentang cerita agama produk asing, yang membiayai setiap jengkal pergerakan dan pemberontakan atas nama agama.

Kamu siapa?

Aku tahu jenggotmu panjang tapi belum tua,

Wajar tak tahu budaya dan tatakrama,

Bagiku lebih nyaman dengan blangkon atau iket dari taplak meja,sebagai penutup kepala ,wujud kerendahan dan ketwadlu'anku belaka,

karena jubah ,imamah dan jenggot panjang adalah penampilan bendara atau raja

sedang aku hanyalah hamba jelata,tak pantas dengan pakaian bendara dan raja

Karena pintu syurga kini hanya tersisa dan terbuka bagi yang tawadlu' hatinya

Sigro milir sang gethek si nogo bajul....


Penulis :
Aries Setiawan