
Pantau - Nama Ustadz Adi Hidayat (UAH) mencuat sebagai calon pengganti Gus Miftah untuk posisi Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
UAH dikenal sebagai ulama muda dengan pendekatan dakwah yang mencerahkan, ilmiah, dan moderat, sehingga dinilai layak mengemban tugas strategis dalam membangun kerukunan umat beragama di Indonesia.
Latar Belakang dan Pendidikan
Ustadz Adi Hidayat lahir pada 11 September 1984 di Pandeglang, Banten. Ia menunjukkan kecintaannya pada ilmu agama sejak usia muda, menghafal Al-Qur'an di pesantren lokal sebelum melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Darul Arqam, Garut.
Baca Juga: Sudah Minta Maaf dan Mundur, MUI Minta Polemik Gus Miftah Diakhiri
Tahun 2003, ia mendapat undangan PMDK dari Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bekerjasama dengan Universitas al-Azhar Kairo, hingga diterima dan mendapat gelar mahasiswa terbaik dalam program ospek.
Tahun 2005, ia mendapat juga undangan khusus untuk melanjutkan studi di Kuliyyah Dakwah Islamiyyah Libya yang kemudian diterima, walau mesti meninggalkan program FDI dengan raihan IPK 3,98.
Pendekatan Dakwah yang Ilmiah
Salah satu kekuatan UAH adalah pendekatan dakwahnya yang berbasis data dan kajian mendalam. Dalam ceramahnya, ia kerap mengutip Al-Qur'an, hadits, serta literatur klasik dan kontemporer untuk memberikan pandangan yang komprehensif.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Dikabarkan Jadi Calon Kuat Pengganti Gus Miftah
Gaya penyampaiannya yang lugas namun santun membuat ceramah-ceramahnya mudah diterima oleh berbagai kalangan, baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Melalui kanal YouTube dan media sosialnya, UAH telah menyampaikan ribuan ceramah yang mencakup berbagai tema, seperti toleransi, moderasi beragama, serta peran Islam dalam kehidupan bermasyarakat.
- Penulis :
- Aditya Andreas