Pantau.com - Pemerintah Arab Saudi telah memutuskan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 H akan jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.
Keputusan tersebut diambil setelah Pemerintah Arab Saudi menerima laporan dari Pengadilan Kerajaan Arab Saudi yang menyatakan pada Minggu (1/4) hilal belum terlihat sebagai tanda masuknya 1 Syawal.
"Mahkamah Agung mengatakan dalam laporan yang diterima dari pengadilan berdasarkan kesaksian para ahli, bahwa bulan Syawal tidak terlihat," tulis pernyataan Pengadilan Kerjaan Arab Saudi dilansir dari laman saudigazette.com, Minggu (2 April 2022).
"Karena itu, telah diputuskan bahwa Minggu 30/9/1443 H, menurut kalender Umm Al-Qura, bertepatan dengan 1 Mei adalah hari terakhir bulan suci Ramadan dan bahwa Senin 1/10/1443 H, menurut kalender Umm Al-Qura atau 2 Mei adalah hari pertama bulan Syawal atau Idul Fitri,” lanjut pernyataan tersebut.
Twitter Haramain Sharifain (hsharifain), pada Sabtu (30/4) malam mengumumkan pemerintah Arab Saudi tidak melihat hilal pada hari tersebut.
"Bulan Sabit Syawal 1443 tidak terlihat hari ini, selanjutnya Senin, 2 Mei 2022 akan menjadi hari Idul Fitri. Bulan Ramadan 1443 akan berakhir 30 hari besok (hari Minggu ini)," demikian keterangan dari Twitter resmi @hsharifain.
Indonesia sendiri, penentuan 1 Syawal atau Idul Fitri 1443 H akan diputuskan dalam Sidang Isbat yang digelar hari ini, Minggu (1/5/2022).
Kemenag akan menggelar Sidang Isbat di Kantor Kemenag RI Jakarta.
Melansir dari laman Kemenag, secara hisab semua sepakat bahwa Sidang Isbat jatuh di hari Minggu (1 Mei 2022).
“Pada hari rukyat, 29 Ramadan 1443 H, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk dan di atas kriteria baru MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura) yaitu di atas 3 derajat," jelas Kamaruddin Amin, Dirjen Bimas Islam Kemenag di Jakarta, pada Senin (18/4/2022).
Nantinya, pelaksanaan Sidang Isbat akan diawali penjelasan posisi hilal oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag.
Dan kemudian akan dilaksanakan penetapan 1 Syawal 1443 H dengan mempertimbangkan hasil hisab dan rukyat.
Berjalannya sidang Isbat nanti bisa dilihat dari saluran televisi yang ada di Indonesia. bagi Masyarakat Indonesia.
Masyarakat juga bisa melakukan live streaming melalui YouTube Kemenag, Fanpage Kemenag, Instagram Kemenag, dan YouTube Bimas Islam Kemenag.
- Penulis :
- Iqbal Firdaus
