
Pantau.com - Sutradara ternama yang berhasil dengan karya filmnya Preman Pensiun dan Bajaj Bajuri, Aris Nugraha menyatakan, artis sinetron maupun layar lebar dalam karya film yang digarapnya tidak harus tampan atau cantik, siapa saja memiliki kesempatan untuk menjadi artis berbakat dan terkenal.
"Buang mitos artis harus ganteng, harus cantik, coba lihat artis dalam film saya, pas pasan," kata Aris saat mengunjungi Kafe Lasminingrat di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu, 1 Agustus 2018.
Baca juga: Tak Hanya Drama Komedi, 'My Stupid Boss 2' akan Suguhkan Adegan Laga
Lewat karyanya, Aris berusaha membalikkan cara pandang bahwa masyarakat biasa dengan wajah dan perawakan yang biasa-biasa saja dapat menjadi sesuatu yang menarik dalam produk film yang digarapnya.
"Seperti Epy (Epy Kusnandar) pemeran Kang Mus di Preman Pensiun, tampilannya pas-pasan, betul-betul tidak make up, betul-betul natural," kata mantan wartawan Majalah Trubus itu.
Ia mengungkapkan, pemikirannya itu sebagai bentuk melawan tren film sinetron di Indonesia yang selama ini menganggap bahwa pemeran utama maupun pemain lainnya harus berparas cantik dan tampan.
Caranya itu, kata dia, ternyata bisa berhasil lewat karya film yang digarapnya seperti Preman Pensiun dan Bajaj Bajuri, hingga sinetron Tukang Ojek Pangkalan yang masih ia garap.
"Semua karakter mencoba realistis, seperti tipikal Purnomo (pemain Tukang Ojek Pangkalan) enggak ganteng, enggak kaya tapi semua orang punya kemauan yang sama, nah itu membuat dia menjadi mewakili mayoritas," katanya.
Baca juga: 'Avengers 4' akan Tayang Pada April 2019
Ia mengungkapkan, gagasan film yang digarapnya itu bisa muncul secara tiba-tiba di lingkungan sekitarnya, seperti aktifitas masyarakat di jalanan, termasuk keberadaan preman yang dapat menjadi inspirasi sebuah film yang sukses.
"Spontanitas tetapi kemudian dirancang menjadi desain produksi sehingga menjadi menarik," kata pria kelahiran Garut tahun 1969 itu.
- Penulis :
- Rifeni