
Pantau - Dalam salah satu unggahannya, Melly Goeslaw menjelaskan dirinya tetap obesitas 35 kg meski telah menjalani diet 25 kg. Oleh karena itu dia memutuskan untuk menjalani operasi bariatrik.
Bedah bariatrik merupakan teknik operasi pengecilan dan bypass lambung. Tujuan operasi ini adalah untuk menurunkan berat badan sebagai upaya mengatasi obesitas. Pelantun lagu Ada Apa Dengan Cinta itu mengaku menjalani operasi bariatrik bukan semata-mata karena ingin langsing, melainkan demi kesehatan.
"This is my first event after Bariatric Surgery. So far I've lost 6kg in 9 days," tulis Melly Goeslaw di unggahannya belum lama ini.
Melawan Obesitas dengan Operasi Bariatrik
Melansir dari laman kemkes, di Indonesia metode bedah bariatrik ini masih jarang dipakai, padahal di negara tetangga Filipina, bariatric dan metabolic surgery sudah diperkenalkan di negara itu 8 tahun yang lalu. Sangat populer dan banyak yang melakukannya untuk melawan obesitas.
Seorang ahli bedah invasif minimal dan laparoskopik lanjutan di St. Luke's Medical Center, Filipina, Dr. Jonathan D. Adora, M.D., menjelaskan bahwa bedah bariatrik pertama kali dilakukan di St. Luke's Medical Center untuk pasien dengan indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 50.
Namun IMT tak selalu jadi patokan karena ada beberapa pertimbangan lain terhadap aktivitas dan keluhan, terutama kalau pasien yang hanya kelebihan berat badan, tetapi ingin menjalani operasi beda bariatrik.
Apakah pertimbangan lainnya tersebut? Contohnya pasien belum IMT 30, tapi co-morbid dengan penyakit-penyakit penyerta, seperti jantung, diabetes melitus, hiperlipidemia (kelebihan lemak dalam darah), asma, dan hiperkolesterolemia (kelebihan kolesterol dalam darah).
Semua indikasi itu sudah memenuhi syarat untuk dilakukan operasi bariatrik. Saat ini ada dua jenis bedah bariatrik, yaitu yang sifatnya reversible (bisa dikembalikan ke keadaan semula) dan sebaliknya yang sifatnya irreversible (kondisinya tetap). Yang masuk ke golongan reversible adalah metode gastric banding, di mana leher lambung akan diikat memakai band atau pita atau selang kecil yang terhubung ke sebuah pompa kecil yang ditanam bawah kulit.
Di pompa itu akan disuntikkan cairan steril menuju pita, dan pita bakal mengembang sehingga ‘mencekik’ leher lambung. Akibatnya, pasien akan menjadi cepat kenyang karena terbentuk lambung baru yang ukurannya lebih kecil.
Sedangkan pembedahan tetap atau irreversible dilakukan dengan cara memotongan lambung dan rekonstruksi saluran pencernaan (laparoscopic sleeve gastrectomy). Rekonstruksi saluran pencernaan sangat perlu dilakukan agar terjadinya adaptasi lambung yang mengakibatkan berat badan kembali naik di kemudian hari bisa dicegah.
- Penulis :
- Annisa Indri Lestari