Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Inggris Pertimbangkan Cairkan Aset Rusia Rp177 Triliun untuk Bantu Ukraina, AS dan Belgia Beri Sinyal Penolakan

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Inggris Pertimbangkan Cairkan Aset Rusia Rp177 Triliun untuk Bantu Ukraina, AS dan Belgia Beri Sinyal Penolakan
Foto: (Sumber: Menara Jembatan terlihat saat matahari terbenam di London, Inggris, Sabtu (2/8/2025). ANTARA/Xinhua/Wang Muhan/aa.)

Pantau - Pemerintah Inggris tengah mempertimbangkan pencairan aset milik Rusia senilai 8 miliar poundsterling atau sekitar Rp177 triliun sebagai bagian dari dukungan finansial bagi Ukraina, menurut laporan kantor berita pemerintah Ukraina, Ukrinform, pada Jumat, 5 Desember 2025.

Langkah ini merupakan bagian dari kerja sama internasional antara Inggris, Kanada, beberapa negara lainnya, dan Uni Eropa untuk menciptakan kesepakatan pendanaan yang dapat menghasilkan total hingga 130 miliar dolar AS bagi Ukraina.

Dana tersebut dirancang untuk menutupi lebih dari dua pertiga kebutuhan pembiayaan Ukraina selama dua tahun ke depan.

Digunakan untuk Pertahanan atau Rekonstruksi Ukraina

Rencana ini memungkinkan dana dari aset Rusia yang dibekukan dialokasikan untuk berbagai kebutuhan Ukraina, termasuk pembiayaan sektor pertahanan atau untuk rekonstruksi jika tercapai perdamaian.

Namun, rencana ini belum mencapai konsensus global karena muncul sejumlah keberatan dari negara-negara besar lainnya.

Kantor berita Interfax-Ukraine melaporkan bahwa Amerika Serikat menolak dukungan terhadap rencana alokasi pinjaman reparasi yang bersumber dari aset Rusia.

AS dan Belgia Tolak Rencana Pemanfaatan Aset

Menurut pejabat AS, aset Rusia yang dibekukan sebaiknya tidak digunakan untuk melanjutkan perang, melainkan diperlukan sebagai alat tawar dalam perjanjian damai antara Kiev dan Moskow.

Di sisi lain, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengusulkan pemanfaatan aset Rusia senilai 90 miliar euro atau sekitar 105 miliar dolar AS untuk mendukung Ukraina.

Namun, Belgia secara tegas menolak usulan tersebut karena menganggapnya berisiko secara finansial dan hukum.

Sebagian besar aset Rusia yang dibekukan disimpan di lembaga penyimpanan sekuritas Euroclear yang berbasis di Brussel, Belgia.

Uni Eropa dijadwalkan memberikan suara atas rencana pinjaman reparasi ini pada pertemuan para pemimpinnya pada 18–19 Desember 2025.

Penulis :
Gerry Eka