Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Pola Hidup Fruitarianisme, Jarang Mandi tapi Tetap Wangi. Adakah Risikonya?

Oleh Annisa Indri Lestari
SHARE   :

Pola Hidup Fruitarianisme, Jarang Mandi tapi Tetap Wangi. Adakah Risikonya?

Pantau - Fruitarianisme merupakan istilah pola makan yang hanya meliputi buah-buahan.


Sebenarnya fruitarianisme bukanlah diet, tetapi cara hidup. Dan fruitarian bukan barang baru dalam dunia gaya hidup sehat. Setiap tahun, ribuan fruitarian memenuhi gelaran Woodstock Fruit Festival di New York, Amerika Serikat.


Pola makan ini pun sempat naik daun. Selebritas Ashton Kutcher pernah mencoba menjadi fruitarian dan bertahan selama satu bulan.


Mengutip dari New York Post, Sabtu, 10 Desember 2022, Ayelet Alfasia dan Dima Gaysinski hanya makan buah dan sayuran seumur hidupnya, dengan sesekali kacang-kacangan dan biji-bijian. Gaya hidup yang cukup unik itu membawa perubahan, mereka mengklaim penglihatan membaik, gigi tidak lagi berlubang dan tidak memiliki bau badan meskipun jarang mandi.


Nyatanya para naturalis asal Israel ini bersumpah untuk tidak menggunakan apapun yang tidak alami, termasuk sabun. Ia merangkul gaya hidup nudis saat mereka bisa, yaitu hanya makan buah, daun, dan kacang-kacangan yang mereka petik sendiri.


Kesederhanaan adalah kunci gaya hidup pasangan ini. Mereka juga minum dari aliran dan air mancur yang dianggap lebih bersih dan sehat daripada air ledeng atau air mineral.


Alfasia (23), mengatakan gaya hidup bagi kesehatan mereka terbukti lebih bermanfaat daripada makan semata-mata untuk kesenangan. “Beberapa orang mungkin berpikir itu membatasi, membosankan, mungkin tidak cukup beragam, tetapi ketika kami masuk ke dalamnya, kami menyadari itu selalu enak, menarik, dan penuh warna,” katanya.


Makan terutama buah-buahan mentah terasa sebagai hal yang benar. Pasangan itu, yang pindah ke pertanian ekologi dengan menanam mangga, mengklaim menjadi fruitarian telah memberi lebih banyak energi dan motivasi.


Selain itu pasangan ini mengklaim, gaya hidup tersebut mencegah masalah kembung dan pencernaan yang dulu sering dihadapi. Bahkan, mereka bercerita frutanisme memungkinkan luka sembuh lebih cepat, menghilangkan bau badan dan bau mulut.


Risiko Hanya Mengonsumsi Buah-Buahan


Shani Shaker, terapis gizi dan direktur Golin Health mengatakan, mengadopsi pola makan buah-buahan dapat membantu penurunan berat badan dalam jangka pendek.


Tetapi tidak cukup nutrisi secara berkelanjutan dan dapat menyebabkan masalah kesehatan jika diikuti tanpa batas. "Pola makan nabati dapat menyebabkan kekurangan kalsium, vitamin D, B12 dan zat besi," katanya.


Hanya mengonsumsi buah-buahan saja dapat menyebabkan kerusakan otot dan kekuatan tulang, anemia, gejala-gejala neurologis seperti kesemutan di tangan dan kaki, kelelahan dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi.


Dampak buruk dari berlebihan mengonsumsi buah pun ada. Memang buah-buahan dipenuhi dengan vitamin dan anti oksidan termasuk vitamin C dan beta-karoten. Beberapa penelitian menunjukkan, buah-buahan dapat mengurangi risiko kanker dan penyakit kronis lain.


Namun, perlu diingat buah pun harus bervariasi. Tidak bisa hanya satu jenis buah saja.


Penulis :
Annisa Indri Lestari