Pantau.com - Selama ini mungkin kita sering mendengar soal keperawanan bisa dilihat dari cara jalan wanita. Konon, cara jalan mengangkang bisa menunjukan jika wanita tersebut sudah tidak perawan lagi.
Baca juga: Tak Kunjung Dapat Jodoh, Pramugari Cantik Ini Lelang Keperawanannya Rp 4,3 Miliar
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Grace Valentine membantah anggapan tersbeut. Menurutnya tak ada keterkaitan antara cara berjalan seorang wnaita dengan masalah keperawanan.
Pembentukan gaya berjalan seseorang dipengaruhi oleh perkembangan fisik. Sementara, keperawanan dilihat dari hubungan intim seorang wanita.
Keperawanan dikatakan hilang jika seorang wanita yang belum pernah melakukan hubungan intim, lalu ia melakukannya untuk pertama kali.
"Konsep yang dapat digunakan disini adalah keperawanan hilang saat seseorang melakukan hubungan intim," jelas Grace.
Saat berhubungan intim, membuat selaput dara pada wanita robek. Selaput dara sendiri merupakan lapisan tipis di dekat bukaan vagina.
Membran ini bagian tengahnya bolong, sebagai jalan untuk darah haid keluar. Karena tipis, selaput dara cenderung mudah robek saat berhubungan intim.
Namun, robeknya selaput dara tidak serta merta diakibatkan karena telah berhubungan intim. Ada faktor lainnya yang bisa membuat selaput dara robek.
Bahkan ada perempuan yang tidak memiliki selaput dara pada vaginanya.
"Sebetulnya, selaput dara perempuan dapat robek walau enggak berhubungan intim,” kata Grace.
Baca juga: Duh, 5 Selebriti Ini Mengaku Kehilangan Keperawanan di Usia Muda
Aktivitas seperti bersepeda, senam, atau mengalami kecelakaan bisa menjadi penyebab selaput dara robek. Selain itu terlalu sering melakukan masturbasi juga bisa membuat selaput dara robek.
Sebaliknya, hubungan intim juga tidak selalu membuat selaput dara robek. Selaput dara memiliki fleksibelitas tinggi sehingga tidak mudah tersayat.
- Penulis :
- Gilang
