Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Studi: Panas Ekstrem Berpengaruh pada Kesehatan Mental

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Studi: Panas Ekstrem Berpengaruh pada Kesehatan Mental
Foto: Ilustrasi cuaca panas. (Freepik)

Pantau - Panas ekstrem ternyata dapat berdampak besar pada kesehatan mental, juga menyebabkan peningkatan agresi, perilaku bunuh diri, kecenderungan depresi, dan penggunaan narkoba, berdasarkan studi dalam jurnal Lancet.

Penelitian tersebut membuktikan bahwa semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa suhu di luar ruangan dapat memengaruhi kesehatan mental, yang khususnya mengkhawatirkan dalam konteks perubahan iklim.

Selain itu, ditemukan bahwa suhu di luar ruangan dikaitkan dengan percobaan bunuh diri, kehadiran di rumah sakit atau masuk rumah sakit karena penyakit mental, dan dampak buruk terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan masyarakat.

Oleh karena itu, psikolog Sucheta Gore menyarankan orang untuk tetap berada di dalam rumah selama kondisi gelombang panas dan melakukan aktivitas dengan lambat.

Baca juga: 5 Rekomendasi Olahraga yang dapat Dilakukan di Musim Panas

Lebih lanjut, Gore mengatakan bahwa panas terik bisa membuat seseorang menjadi marah dan mudah tersinggung. Karena itu, seseorang tidak boleh menganggap remeh kesehatan mentalnya dan mengambil langkah untuk memperbaikinya.

"Dari meningkatnya kecemasan hingga meningkatnya depresi, panas terik dapat melampaui dunia fisik dan masuk ke dalam jiwa dari individu yang sudah bergulat dengan tekanan kehidupan modern. Temperatur yang lebih tinggi dapat menyebabkan orang merasa lebih marah, frustrasi, dan mudah tersinggung,” kata Gore.

Penelitian juga menunjukkan bahwa area otak yang bertanggung jawab untuk menyusun dan menyelesaikan tugas-tugas kognitif yang kompleks terganggu oleh tekanan panas.

Ia menyarankan beberapa langkah yang dapat kita ambil untuk melindungi kesehatan mental kita di tengah panas terik, seperti tetap terhidrasi, makan makanan sehat untuk kesehatan fisik, batasi aktivitas di luar, kenakan pakaian yang nyaman jika berpergian.

Juga batasi konsumsi kafein dan alkohol selama musim panas, dan luangkan waktu dan investasikan dalam aktivitas perawatan diri seperti mandi air dingin.

Sumber: ANTARA

Penulis :
Latisha Asharani
Editor :
Muhammad Rodhi