
Pantau - Beragam jenis fenomena astronomi terjadi setiap tahun. Berdasarkan kalender astronomi NASA, pada Agustus 2024 ini akan terjadi sejumlah fenomena astronomi diantaranya Hujan Meteor Perseids, Bulan Baru, hingga Bulan Purnama (Blue Moon).
Berikut adalah daftar fenomena astronomi yang akan terjadi Agustus 2024 beserta tanggal terjadinya:
Bulan Baru/New Moon (4 Agustus 2024)
Bulan Baru atau New Moon terjadi saat bulan berada tepat di antara Bumi dan Matahari. Bulan Baru terjadi kira-kira satu kali setiap bulan, hal ini karena lamanya waktu yang dibutuhkan bulan untuk mengorbit bumi. Bulan Agustus, Bulan Baru akan terjadi pada 4 Agustus 2024. Bulan Baru dapat terlihat saat melintasi permukaan matahari selama gerhana matahari.
Namun, Bulan Baru atau New Moon ini tidak benar-benar terjadi setiap bulan karena orbit bulan sedikit miring relatif terhadap orbit bumi mengelilingi matahari, dan ia tidak menghalangi matahari pada setiap orbit. Inilah sebabnya tak selalu terjadi gerhana Matahari setiap Bulan Baru.
Baca juga: Ilmuwan: Sebuah Gua di Bulan Dapat Menjadi Tempat Berlindung Bagi Astronaut
Hujan Meteor Perseids (12-13 Agustus 2024)
Sebagaimana diungkapkan NASA, Hujan Meteor Perseids akan mencapai puncaknya pada Agustus 2023. Hujan meteor yang cepat danterang ini dianggap sebagai hujan meteor terbaik tahun ini. Ini karena saat melesat melalui atmosfer Bumi, Perseids seringkali meninggalkan jejak cahaya serta warna yang panjang di belakangnya.
Ditemukan pada tahun 1862, Hujan Meteor Perseids merupakan salah satu hujan yang paling banyak jumlahnya dan dihasilkan oleh komet Swift Tuttle. Hujan Meteor yang dianggap sebagai terbaik ini merupakan salah satu hujan meteor yang paling banyak jumlahnya yaitu sekitar 50 hingga 100 meteor.
Bulan Purnama/Bulan Biru/Blue Moon (19 Agustus 2024)
Bulan purnama/Bulan Biru/Blue Moon merupakan fenomena dimana posisi Bulan akan berada di sisi berlawanan Bumi karena Matahari dan wajahnya akan sepenuhnya diterangi.
Baca juga: Ini Fakta Tentang Gerhana Matahari Hibrida
Fenomena ini juga dikenal sebagai Bulan Jagung Hijau atau (Green Corn Moon) dan bulan Gandum (Grain Moon). Suku-suku asli Amerika awal mengenal Blue Moon sebagai Bulan Sturgeon karena ikan sturgeon besar di Great Lakes dan danau-danau besar lainnya lebih mudah ditangkap pada waktu tahun ini.
NASA mengungkapkan bahwa Blue Moon terjadi setiap dua hingga tiga tahun sekali. Hal ini karena adanya jarak sekitar 29,5 hari antara bulan purnama. Bulan Februari tidak akan pernah mengalami Bulan Biru karena hanya memiliki 28-29 hari. Bahkan Februari terkadang tidak memiliki Bulan Purnama sama sekali, fenomena ini dikenal sebagai Bulan Hitam (Black Moon).
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani