
Pantau - Gerhana matahari hibrida adalah fenomena yang paling langka dan aneh di dunia astronomi. Dikabarkan, fenomena gerhana ini akan terjadi pada 20 April 2023 mendatang.
Gerhana Matahari Hibrida (GMH) adalah fenomena astronomi yang hanya terjadi beberapa kali dalam satu abad atau setiap 10 tahun sekali. Fenomena gerhana matahari hibrida terakhir kali terjadi pada 3 november 2013 yang dapat disaksikan di Afrika, Kenya, dan Uganda.
Gerhana Matahari Hibrida juga sering disebut dengan Gerhana Matahari Annular karena menampilkan Baily’s Beads (Manik Bailey) yang sangat panjang.
Gerhana Matahari Hibrida memiliki tiga macam bayangan Bulan. Yakni Mulai dari antumbra yakni berupa Gerhana Matahari Cincin, Penumbra (terlihat Gerhana Matahari Sebagian), dan wilayah lain terlihat Umbra (Gerhana Matahari Total).
Untuk lebih jelasnya lagi, berikut beberapa fakta soal fenomena Gerhana Matahari Hibrida, dirangkum dari berbagai sumber,
1. Bisa Dilihat di Indonesia
Proses Gerhana Matahari Hibrida akan bisa diamati di Indonesia. Untuk Gerhana Matahari Total, berikut daftar daerahnya:
Pulau Kisar: 13.23.09 WIT (1 menit 10 detik)
Pulau Maopora: 13.25.05 WIT (0 menit 59 detik)
Pulau Damar: 13.28.25 WIT (1 menit 24 detik)
Pulau Watubela: 13.40.49 WIT (1 menit 5 detik)
Papua Barat
Kepulauan Antalisa: 13.45.14 WIT (1 menit 11 detik)
Randepandai: 13.50.32 WIT (1 menit 1 detik)
Roswar: 13.51.45 WIT (0 menit 57 detik)
Pulau Num: 13.54.45 WIT (1 menit 5 detik)
Papua
Wooi: 13.55.08 WIT (1 menit 11 detik)
Serui: 13.55.08 WIT (1 menit 11 detik)
Biak Kota: 13.57.18 WIT (1 menit 5 detik)
Sementara untuk Gerhana Matahari Sebagian, seluruh kota besar di Indonesia bisa mengamatinya. Namun dengan waktu yang berbeda.
Baca Juga:
Niat dan Tata Cara Salat Gerhana Matahari di Rumah
Awas, Jangan Nikmati Gerhana Matahari Cincin dengan Mata Telanjang
Misalnya untuk Jakarta, gerhana terjadi pada 09:29:33 WIB selama 2 jam 37 menit. Puncak gerhana teradi 10:45:25 WIB dan berakhir pada 12:06:39 WIB.
Andi Pangerang dari BRIN menjelaskan Jayapura jadi wilayah paling akhir memulai dan mengakhiri fase Gerhana Matahari Sebagian. Di sana gerhana mulai pukul 12.29.42 WIT dan mengalami puncak pada pukul 14.04.57 WIT.
2. Dampak Gerhana Matahari Hibrida
Salah satu yang terjadi saat Gerhana Matahari Hibrida adalah langit berubah jadi gelap seperti malam hari. Selain itu hewan-hewan nokturnal menjadi terjaga.
Melansir laman Langit Sembilan, Gerhana Matahari Hibrida juga membuat temperatur menjadi lebih sejuk. Terakhir adalah dampak pada mata jika melihat gerhana dengan mata telanjang.
Sebenarnya pengamatan bisa dilakukan tanpa alat saat Gerhana Matahari Total terjadi. Namun saat proses piringan Bulan meninggalkan Matahari, tidak boleh dilihat dengan mata telanjang dan harus menggunakan kacamata Matahari, teleskop atau binokuler.
Baca Juga:
Super Blood Moon Sore Ini, Simak Panduan Salat Gerhana Menurut Kemenag
Ternyata Gerhana Bulan Total Bisa Dilihat hampir Semua Kota
3. Fenomena Gerhana 2023
Sepanjang 2023 ini, terdapat empat gerhana yang terjadi. Namun hanya tiga saja yang bisa diamati di Indonesia.
Setelah gerhana matahari hibrida 20 April mendatang, akan ada Gerhana Bulan Penumbra. Gerhana tersebut terjadi pada 5-6 Mei 2023 mendatang. Berikutnya adalah Gerhana Bulan sebagian 29 Oktober 2023.
- Penulis :
- Annisa Indri Lestari