HOME  ⁄  Lifestyle

Perbedaan Sajak dan Puisi: Pemahaman Lengkap untuk Pemula

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Perbedaan Sajak dan Puisi: Pemahaman Lengkap untuk Pemula
Foto: Ilustrasi (Freepik)

Pantau - Sajak dan puisi merupakan bentuk karya sastra yang sering disamakan, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang mendasar. Kedua istilah ini sering digunakan dalam dunia sastra untuk menggambarkan bentuk-bentuk ekspresi tulisan yang memiliki irama, makna mendalam, dan unsur estetika. Namun, baik dari segi bentuk maupun maknanya, sajak dan puisi memiliki karakteristik yang berbeda. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci perbedaan sajak dan puisi, serta memberikan contoh untuk memperjelas pemahaman. Yuk simak!

Apa Itu Puisi?

Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang ditulis dalam bahasa yang padat, indah, dan penuh makna. Puisi sering kali digunakan untuk menyampaikan perasaan, emosi, atau pesan tertentu dengan cara yang estetis. Dalam puisi, kata-kata dipilih dengan hati-hati untuk menciptakan efek bunyi, ritme, dan imaji yang kuat. Puisi juga biasanya terikat oleh aturan-aturan tertentu, seperti penggunaan bait, rima, dan irama.

Baca juga: Menciptakan Atmosfer dalam Puisi: Bagaimana Penyair Menggambarkan Suasana Melalui Kata-kata

Puisi bisa dibagi menjadi berbagai jenis, seperti soneta, haiku, balada, dan ode. Setiap jenis puisi memiliki ciri khasnya sendiri, baik dari segi jumlah baris, struktur bait, maupun pola rimanya. Meski begitu, dalam perkembangan sastra modern, ada juga puisi bebas yang tidak terikat oleh aturan rima atau irama, namun tetap mempertahankan unsur keindahan bahasa.

  • Soneta: Puisi yang terdiri dari 14 baris, yang secara tradisional terdiri dari satu oktaf dan satu setet. 
  • Ode: Puisi yang berisi sanjungan atau pujian kepada orang yang berjasa, biasanya ditulis dengan nada agung dan serius. Kata "ode" berasal dari bahasa Yunani yang berarti "nyanyian". 
  • Balada: Puisi yang berisi kisah atau cerita. 
  • Elegi: Puisi yang berisi kesedihan atau tangis. 
  • Epigram: Puisi yang berisi ajaran atau tuntunan mengenai kehidupan. 
  • Himne: Puisi yang berisi pujaan atau pujian untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan. 
  • Romansa: Puisi yang berisi luapan perasaan cinta dan kasih sayang. 
  • Satire: Puisi yang berisi sindiran atau kritikan. 

Apa Itu Sajak?

Sajak sering kali dianggap sebagai bagian dari puisi atau bahkan sebagai sinonim dari puisi. Namun, dalam pengertian yang lebih sempit, sajak merujuk pada bentuk karya sastra yang lebih bebas, tidak terikat oleh aturan rima dan irama seperti puisi pada umumnya. Sajak lebih menekankan pada keindahan bahasa dan makna, tanpa harus terikat oleh aturan yang ketat. Oleh karena itu, sajak sering dianggap sebagai karya sastra yang lebih fleksibel dalam hal struktur.

Sajak dapat ditulis dengan gaya yang lebih naratif atau deskriptif, tergantung pada tujuan penulisnya. Beberapa penulis sajak menggunakan bahasa yang sangat lugas, sementara yang lain cenderung menggunakan bahasa metaforis atau simbolis.

Baca juga: Unik! Tempat Wisata di China Ini Gratis bagi Pengunjung yang Hafal Puisi

Perbedaan Utama Antara Sajak dan Puisi

Struktur dan Aturan

  • Puisi cenderung lebih terikat dengan aturan tertentu, seperti rima, jumlah bait, dan irama. Puisi sering kali menggunakan struktur yang ketat, misalnya soneta yang terdiri dari 14 baris dengan pola rima tertentu.
  • Sajak, di sisi lain, lebih bebas dan tidak terlalu terikat oleh aturan. Penulis sajak lebih leluasa dalam menyusun kata-kata, bait, dan ritme tanpa harus mematuhi pola rima yang baku.

Fleksibilitas Bahasa

  • Puisi biasanya lebih padat dan simbolis, dengan penggunaan bahasa yang indah dan terkadang sulit dipahami. Penulis puisi sering menggunakan metafora, personifikasi, dan gaya bahasa lainnya untuk menyampaikan makna yang lebih dalam.
  • Sajak cenderung lebih lugas dan sederhana dalam penggunaan bahasa. Meskipun tetap indah, sajak sering kali lebih mudah dipahami oleh pembaca umum karena penggunaan bahasanya yang lebih langsung.

Tema dan Pesan

  • Puisi sering kali memiliki tema yang mendalam dan filosofis. Puisi bisa mengangkat tema cinta, kehidupan, kematian, atau bahkan isu sosial dengan cara yang artistik dan penuh makna.
  • Sajak dapat mengangkat tema apa saja, dari yang sederhana hingga yang kompleks. Meskipun sajak juga bisa mendalam, temanya cenderung lebih fleksibel dan bervariasi.
Baca juga: Awas Baper... Ini 5 Zodiak yang Dikenal Paling Jago Bikin Puisi

Penggunaan Imajinasi

  • Dalam puisi, penulis sering kali mengajak pembaca untuk menggunakan imajinasinya dalam memahami makna yang terkandung. Puisi cenderung lebih abstrak dan menuntut pembaca untuk berpikir lebih mendalam.
  • Sajak, meskipun juga bisa mengandung imajinasi, lebih cenderung menyampaikan pesan secara langsung dan mudah dipahami tanpa harus memutar otak terlalu banyak.

Contoh Puisi dan Sajak

Contoh Puisi:

"Aku" oleh Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang 'kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu

Puisi ini memiliki rima, irama, dan simbolisme yang sangat kuat. Kata-katanya dipilih dengan cermat untuk menciptakan efek emosional yang mendalam.

Contoh Sajak:

"Sajak Putih" oleh Chairil Anwar

Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Tersentuh pandang yang tenang
Tersingkap rahasia alam...

Sajak ini lebih bebas dalam penggunaan kata-kata dan struktur, serta cenderung tidak mengikuti aturan rima yang kaku.

Baca juga: Lewat Sebuah Puisi, Siswa SD Ini Sindir Jokowi: Sepeda, Ikan, dan Batubara

Kesimpulan

Meskipun sajak dan puisi sering kali dianggap sama, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal struktur, penggunaan bahasa, dan fleksibilitas. Puisi biasanya lebih terikat oleh aturan-aturan tertentu seperti rima dan irama, sementara sajak lebih bebas dan fleksibel dalam penggunaannya. Bagi penulis atau pembaca yang baru belajar tentang dunia sastra, memahami perbedaan ini penting untuk menikmati dan mengekspresikan karya sastra dengan lebih baik.

Penulis :
Latisha Asharani

Terpopuler