
Pantau - Badan Gizi Nasional (BGN) memperketat standar operasional prosedur (SOP) setelah insiden kendaraan mitra program Makan Bergizi Gratis (MBG) menabrak sejumlah siswa dan guru di SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara.
Insiden terjadi saat mobil pengantar MBG yang dioperasikan oleh Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) kehilangan kendali dan menabrak sejumlah orang di area sekolah.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyatakan pihaknya langsung memantau kondisi korban, berkoordinasi dengan rumah sakit, serta memastikan penanganan dilakukan secara maksimal.
"Kami masih mendalami penyebabnya. Setelah kami cek, alhamdulillah sopirnya memiliki surat izin mengemudi (SIM), tetapi mungkin kurang berpengalaman," ungkapnya.
Dadan menjelaskan bahwa program MBG di SDN Kalibaru 01 telah berjalan sejak 24 Maret 2025.
Sopir Cadangan Diduga Kurang Tidur, Evaluasi Total Dilakukan
Menurut Dadan, insiden terjadi saat sopir reguler berhalangan karena sakit dan digantikan oleh sopir cadangan selama dua hari terakhir sebelum kejadian.
Pemeriksaan awal dari pihak kepolisian menunjukkan bahwa kondisi kendaraan berada dalam keadaan prima, termasuk rem dan mesin, karena merupakan mobil keluaran 2024.
Namun, sopir pengganti diduga kurang tidur sehingga tidak fit dan melakukan kesalahan saat bermanuver di area sekolah yang memiliki tanjakan.
BGN menyatakan tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan operasional SPPG dan akan memperketat prosedur pemilihan sopir cadangan.
"Ya tentu saja, karena selama ini kan kita sudah lakukan, bahkan di dalam petunjuk teknis kami sudah tertulis bahwa mobil sebelum digunakan untuk pengiriman itu wajib dicek setiap waktu. Dengan adanya kasus penggantian sopir, ini menjadi masukan baru bagi BGN dan kepala SPPG agar secara cermat mengganti atau memilih sopir cadangan yang kualifikasinya sama," tegas Dadan.
Penanganan Korban dan Pemulihan Trauma
Terkait kondisi para korban, Dadan merinci bahwa:
- 11 anak telah diperbolehkan pulang ke rumah.
- 4 anak masih dirawat di RS Cilincing.
- 7 orang, termasuk satu guru, dirawat di RS Koja.
Dua dari mereka mendapatkan perawatan intensif, salah satunya dalam kondisi sangat stabil, sementara satu lainnya ditangani oleh tiga dokter secara intensif.
BGN memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban dan akan mengganti sementara kendaraan operasional dengan unit lain milik mitra SPPG sampai investigasi selesai.
BGN juga akan berkoordinasi dengan pihak sekolah mengenai kelanjutan program MBG.
"Karena ini sangat terkait dengan trauma yang terjadi, jangan sampai kemudian kita paksakan dan anak-anak kita punya trauma," ujar Dadan.
Komitmen Transparansi dan Evaluasi Menyeluruh
Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menegaskan bahwa BGN berkomitmen melakukan evaluasi menyeluruh dan transparan atas insiden tersebut.
"BGN turut berduka atas insiden ini dan memastikan seluruh korban mendapatkan perawatan terbaik. Kami juga melakukan investigasi internal bersama kepolisian untuk memastikan kejadian seperti ini tidak terulang," katanya.
Khairul menambahkan bahwa komunikasi dengan keluarga korban akan dilakukan secara terbuka dan berkelanjutan.
"Komitmen kami adalah memperbaiki seluruh aspek terkait SOP, termasuk mekanisme penggantian sopir dan pengecekan kendaraan, serta memastikan standar keamanan layanan MBG diterapkan maksimal," ia menekankan.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti







