
Pantau — Para pecinta pemandangan bawah laut pastinya tak asing dengan kegiatan scuba diving. Menyelami bawah laut, bertemu dengan banyak habitat lautan yang menarik dan unik pastinya memberikan kepuasan sendiri kepada para penyelam.
Sebagai informasi, scuba diving merupakan kegiatan menyelami lautan dengan serangkaian alat pernafasan. Tak jarang juga, beberapa bisnis membuka jalan mereka di bidang selam ini. Mereka menawarkan baju hingga alat untuk keperluan scuba diving. Tak ingin berhenti di penjualan saja, mereka juga membuka kursus bagi mereka yang tertarik untuk menyelami lautan.
Seperti salah satu toko yang akan kami bahas yaitu Dunia Selam yang berlokasi di Jakarta Selatan. Mereka menyediakan baju, alat selam hingga kursus scuba diving. Dunia Selam sudah berdiri sejak 2020. Mulanya mereka merupakan pihak distributor alat selam, seiring berjalannya waktu mereka membuka toko untuk memperluas bisnis.
Tim pantau.com berkesempatan untuk mewawancarai Pak Rizky Sarmada, instruktur kursus scuba diving di Dunia Selam. Beliau menceritakan pengalamannya selama menjadi instruktur scuba diving. Tak hanya itu, beliau juga memberikan tips sekaligus hal yang harus diprioritaskan sebelum menyelam.
Ia mengungkapkan bahwa keindahan bawah laut menjadi salah satu faktor dirinya menggemari scuba diving, karena terdapat banyak keindahan laut yang tak bisa ditemukan saat di daratan.
"Waktu saya pertama kali nyoba nyelam itu sekitar tahun 2011, nah disitu saya ngeliat keindahan bawah air, 'wah indah banget, ini harus banyak yang di eksplor ini, Indonesia ini'. Terus kalo yang menginspirasinya itu karena jujur aja keindahan laut itu jarang kita-kita dapet, apa yaa, edukasi tentang bawah laut, itu aja sih. Jadi kalo ada yang ingin bertanya-tanya tentang laut nah itu bagus sih, karena saya sendiri aja sampai sekarang masih kurang, masih banyak yang belum di eksplor,” ungkapnya saat diwawancari tim pantau.com.

Pak Rizky mengaku bahwa ia masih tergolong baru dalam dunia menyelam.
“Awal mula ngajar selam itu sekitar tahun 2017, masih baru, baru 7 tahun, belum belum lama, diatas saya masih banyak ada yang 10 tahun, 15 tahun, masih tergolong baru kita.”
Selama mengajar, beliau mempunyai pengalaman paling berkesan saat mengajar ibu-ibu hingga bapak-bapak.
“Kalo paling berkesan tuh ngajar ibu-ibu sama bapak-bapak, aduh itu, ya karena mereka nyerep materi pelajaran itu udah susah, karena mungkin udah banyak tanggung jawab dan kehidupan dia diluar ini ya, makanya susah nyerep. Paling suka saya ngajar itu yg masih muda, fresh, karena mereka juga ada keinginan yang besar. Kayak sekarang ini saya punya 2 murid, belum selesai-selesai sesi kolam, malah nambah, dari kita dapet jatah dua dia nambah lagi sesi kolam lagi. Itu aja sih.”
Selain menjelaskan bagaimana momen yang berkesan tersebut, Pak Rizky juga menjelaskan ada beberapa customer yang ingin melakukan scuba tapi belum bisa berenang.
“Ada sih, ada banyak, karena mereka kan keinginannya besar ya, jadi pengen taunya itu gede, nah itu. Ada sih yang gabisa berenang, jadi cuman gaya batu aja kita kasih, suruh nafas aja dibawah, kita kasih skil-skil beberapa yang mereka mengerti, yang mudah dipaham kita kasih. Ada, karena diprogramnya kita diving atau open water itu, kita juga ada namanya waterfit, itu kita ajarin juga cara berenang yang benar, gerakan kaki yang benar, karena kita akan ajarkan dulu, dari awal kita akan kasih tau dia.”
Lebih lanjut, ia menceritakan tentang beberapa hal yang berkesan saat melakukan diving dibawah laut.
“Keindahan ya yang kita gabisa bedain ama yang di darat, karena beda, udah di air aja kita udah beda alam, biotanya udah lain-lain, itu sih yang bikin saya berkesan saat dibawah air, itu di dalem tuh ada kayak goa, cave, atau bangkai kapal. Ada yang sengaja ditaro, ada yang peninggalan sejarah perang dulu, ya kalo yang takut-takut sih mungkin yaa, gaberani kayaknya. Karena, tapi sebenernya diving tuh kalo kita belajar, kita tau resikonya, kita tau cara menangani resikonya, itu ketakutan akan hiilang sendirinya.”
Saat ditanya terkait ketakutan saat menyelam, dirinya juga mengaku mengalami ketakutan. Untuk mengatasinya, ia mempelajari apa yang menyebabkan orang menjadi stress dan panik ketika di bawah laut.
“Oh ada jelas lah, orang pertama kali nyelem itu pasti punya rasa takut, karena udah beda alam, medianya aja udah lain. Kita biasa di darat ini ada apa-apa kita bisa pegangan, ada apa-apa kita bisa ngapain, menghindar, kalo di dalam air kan, kita bukan ikan ya. Cara ngatasinnya, saya belajar lagi, saya baca lagi bukunya, apasih yang bisa menyebabkan orang itu stress dan panik, kita cari itu.”
Selain pengalaman yang berkesan, ia juga menceritakan pengalaman buruk saat mengajar scuba diving.
“Pengalaman buruknya, paling apasih, murid yang kita ajarin, mereka tidak nangkep cepet, jadinya yang sarusnya tidak langsung naik ke atas itu tiba-tiba bisa naik ke atas, yaa yang kayak gitu-gitu sih. Kalau sampe buruknya, sampe saat ini jangan sampe lah. Semuanya, semuanya harus di plat.”
Beliau juga membeberkan tips dan apa yang harus diprioritaskan sebelum memulai menyelam.
"Kondisi tubuh fit, badan sehat, tidak sakit, fit lah ya, terus keduanya prepare alat dengan baik dan plan diving-nya dengan baik itu aja sih. Kalo semuanya itu ter-prepare satu-satu itu diving-nya akan senang. Makanya kenapa ditekankan orang suruh belajar diving itu, dari awal itu kita ajarin, cara preparenya, cara berhitung gimana, dive 1, dive 2, dive 3 yang aman, terus 3 hari diving gimana cara plannya. Ngikutin SOP-nya akan berjalan dengan baik."
Terkait impiannya dalam dunia menyelam, ia juga bercerita bahwa meng-eksplor dunia bawah laut adalah impian dari semua penyelam. Namun beliau juga sangat menyayangkan bahwa di Indonesia ini, pemerintah masih susah untuk mendukung akomodasi, transport dan lain-lainnya untuk membantu penyelam eksplor dunia bawah laut.
"Itu impian semua penyelam lah, impian semua penyelam tuh pengen eksplor daerah baru, itu semua penyelam pengen itu, tapi kalo di Indonesia nih, gabakal habis, banyak banget, yang udah di ekspor, yang udah dapet nama sama yang belum, banyakan yang belum. Karena akomodasinya, trasportnya, jalurnya, belum didukung nih ama pemerintah kita, susah. Minimal mereka bantu kita eksplor lah. Orang-orang pada dateng ke Indonesia, karena Indonesia kan nomer dua terbaik terumbu karang dan biota lautnya, paling besar, makanya penyelam-penyelam yang dari luar negeri pasti larinya ke Indonesia."
Saat ditanya laut mana yang paling bagus dari semua laut yang sudah pernah ia eksplor di Indonesia, beliau mengatakan bahwa laut di Indonesia bagus semua.
"Susah, kalau di Indonesia tuh sebenernya bagus semua, jadi di Indonesia itu ada best season atau bulan terbaiknya, jadi kalo dibilang mana sih yang paling bagus, semua hampir rata-rata bagus kalo pada saat cuacanya bagus, tergantung cuaca. Misalkan kita disini desember hujan ya, di Bali atau di daerah timur itu justru lagi bagus-bagusnya. Sesuai plan, misalkan nanti nih di Oktober ini ternyata Banda Neira, Maluku lagi bagus. Indonesia bagus semua, tergantung kita dapetnya di bulan apa, daerahnya kemana. Pulau seribu aja, kalo lagi bagus, airnya bening bagus."
Selain itu, beliau juga menjelaskan bahwa setiap daerah pasti sudah tau best season dari setiap lautan di daerahnya masing-masing.
"Ya, udah ada sih, dari daerah-daerah itu mereka udah ada, mereka udah tau cuacanya, nanti di bulan Oktober ini lagi ada schooling hammerhead, nah di Banda Neira, Maluku itu ratusan hiu, hiu martil itu bisa ratusan lewat."
Demikian wawancara tim pantau.com tentang Dunia Selam, bagi kalian yang tertarik dengan dunia selam dan ingin belajar menyelam atau sekedar membeli aksesoris-aksesoris menyelam, kalian bisa kunjungi Dunia Selam di Jl. Bangka Raya No.16 C, Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan..
Laporan: Keyzia Ilunia Anatatya, Nadiya Eva Amalia, Annisa Rahmawati
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani