Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Memahami Skizofrenia Melalui Kasus Pembacokan Ibu oleh Anak di Makassar

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Memahami Skizofrenia Melalui Kasus Pembacokan Ibu oleh Anak di Makassar
Foto: Ilustrasi (Freepik)

Pantau - Seorang Ibu berinisial SS (64) dibacok oleh anak kandungnya sendiri inisial SA (39) di Makassar, Sulawesi Selatan. Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana mengungkap bahwa setelah dilakukan pemeriksaan ternyata SA menderita gangguan mental skizofrenia

"(Hasil pemeriksaan) Dia itu skizofrenia," katanya, sebagaimana dikutip dari detikSumsel.

Ia mengungkapkan bahwa sudah dilakukan pengobatan terhadap korban dengan tindakan medis yang sesuai.

"(Korban) Sudah rawat jalan, (lukanya) sudah dijahit juga, termasuk banyak jahitannya," ujarnya pada Rabu (16/10/2024).

Devi tidak menjelaskan secara rinci terkait pembacokan tersebut, namun dirinya bersyukur karena kejadian disaksikan oleh banyak orang, sehingga korban segera mendapatkan penanganan di rumah sakit. 

Baca juga: Dinyatakan Gangguan Skizofrenia Paranoid, Polisi Kirim Tersangka AH ke Rumah Sakit Jiwa

"Bersyukurnya karena kejadiannya disaksikan banyak orang sehingga korban langsung dibawa ke rumah sakit. Mungkin lain cerita kalau kejadiannya di dalam rumah, enggak ada yang tahu, mungkin lukanya bisa kehabisan darah atau apa," pungkasnya.

Pada beberapa kasus, skizofrenia dapat terjadi berdampingan dengan penyakit lain seperti diabetes, penyakit jantung, atau infeksi. Apabila hal ini terjadi, maka pasien butuh perawatan lebih lanjut agar terhindar dari kondisi berbahaya. 

Dari kasus diatas, gangguan mental skizofrenia sangat bahaya apabila dibiarkan. Berdasarkan data WHO, per Januari 2022, lebih dari 20 juta orang di seluruh dunia mengalami kondisi ini. Pria maupun wanita keduanya berpotensi mengalami gangguan mental skizofrenia. Namun pada beberapa kasus, pria lebih unggul menunjukkan gejala skizofrenia. 

Dilansir dari Siloam Hospitals, skizofrenia merupakan gangguan mental dimana penderita mengalami kesulitan dalam membedakan mana khayalan dan realita. Kondisi ini biasanya ditandai dengan perilaku abnormal seperti delusi dan halusinasi sehingga tak jarang penderita dianggap “gila”. 

Baca juga: Asupan Vitamin D yang Cukup Efektif Cegah Skizofrenia

Penyebab Skizofrenia 

Terdapat beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya skizofrenia, diantaranya sebagai berikut: 

Faktor Genetik dan Lingkungan 

Biasanya, jika dalam satu keluarga ada yang terkena gangguan skizofrenia, maka keturunannya memiliki risiko tinggi mengalami gangguan ini. Selain itu, faktor lingkungan yang kurang bagus dan kekurangan nutrisi pada saat dikandungan serta tekanan sehingga mengalami stress juga dapat menjadi satu alasan seseorang mengidap skizofrenia. 

Perbedaan Struktur Otak

Terdapat dugaan bahwa gangguan skizofrenia ini berkaitan dengan perbedaan struktur otak. 

Masalah Keseimbangan Kimia di Otak 

Terjadinya ketidakseimbangan kadar kimia dalam otak yang dikenal dengan sebutan dopamin dan glutamat juga dapat memicu skizofrenia.

Penggunaan Obat-obatan Tertentu 

Penggunaan obat-obatan tertentu juga memicu seseorang mengidap gangguan mental skizofrenia. Seperti penggunaan obat-obatan terlarang yaitu narkotika. 

Baca juga: Wanita Bawa Anjing ke Mesjid Alami Skizofrenia atau Gila?

Gejala Skizofrenia 

Adapun gejala skizofrenia terbagi menjadi 4, berikut diantaranya: 

Gejala Negatif 

  • Kurangnya keinginan untuk berbicara atau bersosialisasi 
  • Kurangnya minat atau motivasi 
  • Kehilangan rasa emosi 
  • Meningkatnya rasa malas atau lesu 

Gejala Positif 

  • Halusinasi, dalam bentuk bayangan dan suara yang tidak nyata 
  • Delusi, menganggap dirinya dikejar oleh orang atau segerombolan orang 
  • Perubahan perilaku dan cara bicara yang kurang teratur

Gejala Kognitif 

  • Sulit konsentrasi 
  • Cepat Lupa 
  • Kesulitan dalam memahami sesuatu 
  • Kemampuan menurun 

Gejala Suasana Hati (Mood)

  • Perubahan mood tak menentu tanpa alasan yang jelas

 

Baca juga: Dinyatakan Gangguan Skizofrenia Paranoid, Polisi Kirim Tersangka AH ke Rumah Sakit Jiwa

Pengobatan Skizofrenia

Hingga kini, belum ada pengobatan yang efektif dalam menyembuhkan gangguan mental ini, namun pengidap perlu mengontrol secara berkala ke dokter untuk mengurangi dan mengontrol gejalanya, berikut adalah beberapa pengobatan skizofrenia yang dapat dilakukan sebagaimana dilansir dari HaloDoc, diantaranya: 

Obat 

Dalam mengatasi delusi dan halusinasi, dokter dapat memberikan obat antipsikotik. Obat tersebut dapat membantu mengurangi gejala delusi, sulit berkonsentrasi, halusinasi, hingga perasaan cemas dan bersalah berlebihan. 

Psikoterapi 

  • Terapi individu yang bertujuan agar pengidap berinteraksi dengan keluarga.
  • Terapi perilaku kognitif yang bertujuan untuk mengubah pola pikir dan perilaku pengidap.
  • Terapi remediasi kognitif yang bertujuan melatih pengidap agar dapat mengerti kondisi lingkungannya. 

Terapi Elektrokonvulsi 

Jenis terapi ini mengalirkan listrik kecil pada otak untuk memicu terjadinya kejang singkat. Dilakukan jika obat tidak membmerikan hasil yang efektif.

Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) 

Pengobatan ini termasuk dari terapi yang mengalirkan gelombang elektromagnetik menuju otak. 

Hingga kini sebetulnya belum ada cara pencegahan skizofrenia yang pasti dan efektif, namun penanganan sedini mungkin dapat membantu mencegah terjadinya perburukan gejala dan kondisi yang lebih serius lagi. 

Laporan: Aulia Rahma

Penulis :
Latisha Asharani