
Pantau - Iri dan dengki merupakan dua perasaan negatif yang sering kali muncul tanpa disadari, namun dampaknya bisa sangat merusak. Sifat-sifat ini tidak hanya dapat menghancurkan hubungan personal, tetapi juga memengaruhi suasana kerja dan lingkungan sosial. Meskipun tampak halus, orang yang memiliki perasaan iri dan dengki sering menunjukkan perilaku yang merugikan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali ciri-ciri orang iri dan dengki yang terjangkit perasaan ini agar bisa menghindari dampak buruknya dan menjaga kedamaian dalam kehidupan sehari-hari.
Gemar Membandingkan
Orang yang memiliki perasaan iri dan dengki sering kali membandingkan diri mereka dengan orang lain sebagai cara untuk mengevaluasi posisi mereka dalam kehidupan sosial atau profesional. Hal ini muncul karena mereka merasa cemas atau tidak puas dengan pencapaian mereka sendiri, sehingga mereka berusaha untuk menilai apakah orang lain memiliki lebih banyak keberhasilan atau kebahagiaan.
Perbandingan ini mencerminkan ketidakmampuan untuk menghargai pencapaian diri sendiri dan, sebaliknya, memperburuk perasaan rendah diri. Dalam banyak kasus, kebiasaan membandingkan ini dapat merusak rasa percaya diri dan meningkatkan kecenderungan untuk merasa iri terhadap orang lain.
Baca juga: 6 Ciri-Ciri Orang Bijak yang Perlu Kamu Tahu
Enggan Mengakui Kesuksesan Orang Lain
Orang yang memiliki perasaan iri dan dengki cenderung enggan mengakui kesuksesan orang lain karena mereka merasa bahwa keberhasilan tersebut seolah mengancam harga diri mereka. Mereka sering kali merasa bahwa keberhasilan orang lain mengurangi kesempatan atau status mereka sendiri.
Selain itu, orang yang iri dan dengki sering kali memiliki kecenderungan untuk merasa terancam oleh kesuksesan orang lain, dan mereka lebih memilih untuk menutup mata terhadap prestasi tersebut atau bahkan meremehkannya. Rasa tidak aman dan rendah diri mereka memicu ketidakmampuan untuk menghargai atau mengakui pencapaian orang lain.
Kompetitif yang Berlebihan
Kompetitif berlebihan sering kali muncul dari perasaan insecure atau rasa takut tertinggal. Mereka cenderung melihat setiap situasi sebagai kompetisi dan merasa harus selalu menang, bahkan jika itu melibatkan orang-orang terdekat mereka. Keinginan untuk selalu berada di atas orang lain membuat mereka terobsesi dengan pencapaian dan keberhasilan orang lain, yang pada akhirnya memicu perasaan cemburu atau tidak puas.
Orang seperti ini sering kali merasa terancam ketika melihat orang lain sukses, dan akan berusaha untuk melebihi mereka, meskipun dengan cara yang tidak sehat. Kompetisi ini tidak hanya merugikan diri mereka sendiri tetapi juga dapat merusak hubungan sosial mereka.
Baca juga: Yuk Kenali Ciri-ciri Aura Negatif dan Cara Mengatasinya
Sering Mengeluh dan Merasa Tidak Puas
Orang yang iri dan dengki sering mengeluh dan merasa tidak puas karena mereka selalu membandingkan diri mereka dengan orang lain. Ketidakpuasan ini muncul karena mereka merasa bahwa hidup atau pencapaian orang lain lebih baik atau lebih sukses. Mereka cenderung fokus pada apa yang tidak mereka miliki, alih-alih menghargai apa yang telah mereka capai.
Hal ini mengarah pada rasa frustasi dan keluhan yang berkelanjutan, karena mereka merasa bahwa kesuksesan orang lain adalah ancaman terhadap kebahagiaan mereka sendiri. Akibatnya, mereka merasa tidak pernah cukup puas dengan apa yang mereka miliki dan terus berfokus pada kekurangan mereka.
Gemar Mencari Kelemahan Orang Lain
Orang yang iri dan dengki gemar mencari kelemahan orang lain sebagai cara untuk merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri. Mereka sering merasa terancam oleh keberhasilan orang lain, dan dengan menemukan kekurangan atau kelemahan orang tersebut, mereka merasa dapat mengurangi perasaan tidak aman yang mereka alami.
Melalui cara ini, mereka berusaha untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain dan merasa unggul. Taktik ini sering kali digunakan untuk menutupi ketidakpuasan terhadap diri mereka sendiri, sekaligus mengalihkan perhatian dari prestasi orang lain.
Baca juga: Tidak Melulu Pintar Akademik, Ini Ciri-ciri Anak Cerdas
Anti Kritik
Kritik bagi mereka bisa dianggap sebagai ancaman terhadap citra diri atau keunggulannya. Mereka cenderung memiliki rasa percaya diri yang rapuh dan ketidakmampuan untuk menerima kekurangan diri, sehingga apapun yang tampak merendahkan atau mengkritik mereka dapat memicu reaksi defensif. Selain itu, kritik yang membangun sering dianggap sebagai serangan pribadi, karena mereka takut dianggap tidak cukup baik jika dibandingkan dengan orang lain yang mereka pandang lebih sukses.
Sebagai penutup, penting bagi kita untuk selalu waspada terhadap sifat iri dan dengki yang dapat merusak hubungan pribadi maupun profesional. Mengenali ciri-cirinya menjadi langkah awal untuk melindungi diri dari dampaknya. Selain itu, penting juga untuk selalu menjaga sikap positif dan empati, serta fokus pada pengembangan diri sendiri agar terhindar dari perangkap perasaan negatif yang hanya akan membawa kerugian.
Dengan kesadaran ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat, harmonis, dan penuh rasa saling mendukung.
(Laporan: Laury Kaniasti)
- Penulis :
- Nur Nasya Dalila