
Pantau - Sifat childish atau kekanak-kanakan dapat muncul akibat pengaruh lingkungan yang membentuk perilaku seseorang. Biasanya, sifat ini berkembang pada individu yang terlalu dimanjakan sejak kecil. Orang dengan karakter childish cenderung memiliki ketidakmatangan emosional, kesulitan mengelola emosi, serta kerap merespons konflik dengan perilaku yang tidak sesuai dengan usianya.
Dalam artikel ini, kamu akan mengetahui arti sifat childish, ciri-cirinya, serta cara mengatasinya agar dapat berkembang menjadi pribadi yang lebih dewasa.
Apa Itu Childish?
Dikutip Halodoc, Childish adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku, sikap, atau tindakan yang menyerupai tingkah laku anak-anak. Orang dengan sifat ini biasanya tidak matang secara emosional, cenderung ceria, dan kurang serius dalam menghadapi berbagai situasi.
Istilah ini sering dikaitkan dengan tindakan yang terkesan naif dan kurang bertanggung jawab. Pemilik sifat childish lebih berfokus pada kesenangan pribadi serta sering menghindari tanggung jawab. Karakter ini juga memiliki kemiripan dengan individu yang bersifat impulsif.
Baca juga: 10 Tanda Sifat Perfeksionis yang Perlu Diwaspadai
Ciri-Ciri Orang Bersifat Childish
Sifat childish dapat dikategorikan sebagai ketidakdewasaan emosional yang jika tidak diatasi, dapat menyulitkan seseorang dalam menjalani kehidupan dewasa. Berikut adalah beberapa ciri-ciri sifat childish:
1. Tidak Mampu Memahami Orang Lain
Individu dengan sifat childish sering menghindari percakapan yang mendalam karena mereka sulit memahami perasaan orang lain. Mereka juga cenderung mengalihkan topik pembicaraan jika merasa tidak nyaman dengan sesuatu yang serius.
2. Hanya Memikirkan Diri Sendiri
Orang yang belum dewasa secara emosional akan lebih sering membicarakan diri sendiri tanpa memedulikan orang lain. Mereka sulit memahami bahwa kehidupan tidak hanya berpusat pada dirinya saja.
3. Menjadi Lebih Defensif
Sikap defensif sering ditunjukkan sebagai bentuk perlindungan diri. Pemilik sifat childish bisa marah atau memberikan respons negatif saat dikritik, meskipun mereka yang melakukan kesalahan. Misalnya, ketika ditegur karena membuang sampah sembarangan, mereka bisa membalas dengan kata-kata yang merendahkan orang lain.
4. Tidak Bisa Berkomitmen
Seseorang dengan sifat childish cenderung takut membicarakan masa depan. Mereka menghindari perencanaan jangka panjang karena merasa hal tersebut dapat membatasi kebebasan mereka.
5. Tidak Bertanggung Jawab
Orang dengan sifat childish lebih sering menyalahkan orang lain ketika menghadapi situasi sulit. Hal ini mencerminkan ketidakmampuan mereka dalam mengelola stres atau frustrasi. Sikap ini juga mirip dengan karakter selfish yang lebih mementingkan diri sendiri.
Baca juga: 7 Ciri Orang dengan Sifat Pendendam dan Cara Menghadapinya
Cara Mengatasi Sifat Childish
Jika kamu atau orang terdekatmu memiliki sifat childish, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:
1. Belajar Mengidentifikasi Emosi
Mengenali perasaan seperti sedih, marah, atau malu dapat membantu memahami alasan di balik perilaku childish. Dengan begitu, kamu bisa lebih mengontrol respons emosional dalam berbagai situasi.
2. Belajar Menyadari Kesalahan
Menerima dan menyadari kesalahan dapat memberikan kesempatan untuk melakukan perubahan yang lebih baik. Hal ini juga membantu meningkatkan pemahaman terhadap diri sendiri.
3. Mencoba Bertanggung Jawab
Untuk mengurangi sifat childish, cobalah memahami dampak dari setiap keputusan yang diambil. Jika menghadapi masalah, jangan menyalahkan orang lain, tetapi carilah solusi dengan belajar dari pengalaman atau meminta pendapat orang terdekat.
Baca juga: 11 Cara Mengatasi Sifat Serakah untuk Hidup Lebih Bermakna
4. Belajar Bersabar dalam Segala Situasi
Alih-alih bereaksi secara berlebihan, cobalah untuk lebih bersabar dalam menghadapi berbagai kondisi. Kesabaran akan membantu dalam mengambil keputusan yang lebih bijak dan menghindari tindakan gegabah.
5. Mencari Bantuan Ahli
Jika sifat childish mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, berkonsultasi dengan psikolog bisa menjadi solusi terbaik. Dengan terapi atau konseling, seseorang dapat belajar mengelola emosi dan mengembangkan keterampilan sosial yang lebih sehat.
- Penulis :
- Nur Nasya Dalila
- Editor :
- Firdha Riris