billboard mobile
HOME  ⁄  Lifestyle

Doppelganger Itu Nyata? Ini Penjelasan Ilmiah dan Mitosnya

Oleh Pranayla Mauli Fathiha
SHARE   :

Doppelganger Itu Nyata? Ini Penjelasan Ilmiah dan Mitosnya
Foto: Doppelganger (freepik.com)

Pantau - Doppelganger, atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai "gandamuka" adalah istilah yang berasal dari bahasa Jerman, di mana "doppel" berarti ganda dan "gänger" berarti pejalan. Secara harfiah, doppelganger merujuk pada sosok yang memiliki kemiripan fisik dengan seseorang yang masih hidup, tetapi tidak memiliki hubungan darah atau kekerabatan. Fenomena ini telah menjadi topik menarik dalam berbagai budaya, mitologi, dan bahkan penelitian ilmiah.

Baca juga: Mengenal Red String Theory, Mitos Tentang Jodoh yang Menghubungkan Takdir

Asal Usul dan Makna Doppelganger

Doppelganger pertama kali muncul dalam cerita rakyat Jerman dan sering kali dianggap sebagai makhluk supernatural. Dalam konteks ini, doppelganger bukanlah sekadar bayangan atau refleksi diri; ia dianggap sebagai entitas yang dapat membawa pesan atau pertanda bagi orang yang melihatnya. Banyak orang percaya bahwa melihat doppelganger sendiri merupakan tanda buruk, sering kali dikaitkan dengan kematian atau nasib sial.

Salah satu contoh terkenal adalah kisah Ratu Elizabeth I dari Inggris, yang mengaku melihat doppelganger dirinya sendiri berbaring tak bergerak di ranjang. Pengalaman ini sangat mengganggu dan dianggap sebagai pertanda kematian, yang ternyata terjadi tidak lama setelahnya.

Fenomena Doppelganger Saat Ini

Fenomena doppelganger telah menjadi inspirasi bagi banyak karya seni, film, dan literatur. Dalam film horor dan thriller, doppelganger sering kali digambarkan sebagai sosok jahat yang mencoba menggantikan identitas karakter utama. Contoh terkenal termasuk film "Us" karya Jordan Peele, di mana karakter utama menghadapi versi jahat dari diri mereka sendiri.

Dalam sastra, banyak penulis menggunakan tema doppelganger untuk menggambarkan konflik internal atau perjuangan identitas. Karakter ganda ini sering kali mencerminkan sisi gelap dari kepribadian seseorang, menyoroti tema dualitas dalam diri manusia. Salah satu contohnya dalam drama korea ‘The Tale of Lady Ok’ dimana seorang Song Yun-Gyeom yang merupakan seorang anak hakim memiliki doppelganger bernama Cheon Song Hwi yang merupakan seorang seniman.

Song Yun-Gyeom (kiri) dan Cheon Song Hwi (kanan) (instagram.com/jtbcdrama)

Penelitian Ilmiah tentang Doppelganger

Meskipun banyak orang menganggap doppelganger sebagai fenomena mistis atau supernatural, beberapa penelitian ilmiah telah dilakukan untuk memahami konsep ini dari perspektif psikologis dan genetika. Sebuah studi oleh Teghan Lucas dari University of Adelaide menemukan bahwa 1 dari 135 orang di dunia memiliki doppelganger. Penelitian ini melibatkan analisis foto anggota militer Amerika dan menunjukkan bahwa kemiripan wajah dapat terjadi pada individu yang tidak saling mengenal.

Selain itu, seniman Kanada Francois Brunelle melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengumpulkan pasangan-pasangan yang mirip secara fisik dan menemukan bahwa mereka sering kali berbagi kemiripan genetik dan gaya hidup. Temuan ini menambah dimensi baru pada pemahaman kita tentang bagaimana penampilan fisik dapat terhubung dengan faktor-faktor biologis dan sosial.

Dampak Psikologis dari Menemukan Doppelganger

Menemukan seseorang yang mirip dengan diri sendiri bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi sebagian orang. Banyak individu merasa bersemangat ketika mereka menemukan doppelganger mereka di media sosial atau dalam kehidupan nyata. Hal ini dapat menciptakan rasa kedekatan dan koneksi emosional meskipun tidak ada hubungan darah antara keduanya.

Namun, ada juga sisi gelap dari fenomena ini. Beberapa orang mungkin merasa cemas atau bahkan takut ketika menghadapi ide tentang memiliki kembaran yang tidak mereka kenal. Ketakutan akan hal-hal mistis yang berkaitan dengan doppelganger dapat memicu perasaan tidak nyaman atau paranoid.

Doppelganger adalah fenomena menarik yang menggugah rasa penasaran kita tentang identitas dan hubungan antar manusia. Dari asal usulnya dalam cerita rakyat hingga pengaruhnya dalam budaya populer dan penelitian ilmiah, konsep ini terus menjadi topik diskusi di berbagai kalangan.

Meskipun banyak mitos dan kepercayaan terkait doppelganger yang mengaitkannya dengan pertanda buruk, penting untuk memahami bahwa fenomena ini juga dapat dilihat dari perspektif positif. Menemukan seseorang yang mirip dengan diri kita bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan memperkaya hidup kita.

Dengan pemahaman lebih dalam tentang arti doppelganger, kita dapat menghargai kompleksitas identitas manusia serta hubungan sosial di dunia modern saat ini. Apakah Anda pernah bertemu dengan seseorang yang mirip dengan Anda? Jika ya, mungkin Anda telah menemukan doppelganger Anda!

Penulis :
Pranayla Mauli Fathiha
Editor :
Pranayla Mauli Fathiha