
Pantau - Setiap orang pasti pernah merasa kehilangan semangat di tengah kesibukan. Baik dalam pekerjaan, mengurus keluarga, atau sekadar melakukan pekerjaan rumah, kelelahan tanpa istirahat yang cukup dapat menyebabkan burnout. Namun, bagaimana jika bukan kelelahan yang menjadi masalah, melainkan rasa malas yang sulit diatasi?
Dilansir YourTango, berikut adalah tujuh teknik dari Jepang yang dapat membantu mengatasi rasa malas dan meningkatkan motivasi:
1. Kaizen: Perubahan Kecil Menuju Perubahan Besar
Banyak orang membuat resolusi besar di awal tahun, tetapi gagal mempertahankannya dalam beberapa minggu. Bukan rasa malas yang menyebabkan kegagalan ini, melainkan kurangnya target yang realistis.
Kaizen adalah konsep perbaikan berkelanjutan yang dilakukan secara bertahap. Kunci dari teknik ini adalah menetapkan tugas kecil yang dapat dikembangkan secara perlahan. Misalnya, mulai dengan berolahraga sekali seminggu, lalu meningkat menjadi dua kali, hingga akhirnya menjadi kebiasaan. Dengan cara ini, perubahan besar menjadi lebih mudah dicapai.
2. Ikigai: Menemukan Tujuan Hidup
Ikigai berarti "alasan untuk hidup" atau "motivasi bangun di pagi hari." Menemukan ikigai berarti mengenali hal-hal yang memberikan makna dalam hidup, baik itu pekerjaan impian, hobi, atau momen sederhana seperti menikmati secangkir kopi.
Jika merasa tidak termotivasi, cobalah fokus pada hal-hal yang membuat Anda merasa bersyukur. Dengan menemukan makna dalam aktivitas sehari-hari, semangat untuk menjalani hidup dapat kembali muncul.
Baca juga: Anak Berbakat Tapi Pemalas? Ini Alasannya!
3. Wabi-sabi: Menerima Ketidaksempurnaan
Filosofi ini mengajarkan untuk menerima kekurangan dan ketidaksempurnaan sebagai bagian dari proses. Daripada mengejar kesempurnaan yang tidak realistis, wabi-sabi mendorong seseorang untuk menikmati perjalanan yang unik sesuai dengan kondisi masing-masing.
Alih-alih terjebak dalam tekanan menjadi sempurna, coba hargai setiap langkah kecil yang telah dicapai. Dengan begitu, rasa malas bisa berubah menjadi motivasi yang lebih kuat.
4. Gaman: Kesabaran dan Ketahanan dalam Menghadapi Tantangan
Gaman berarti "bertahan dengan sabar dan bermartabat." Dalam menghadapi kesulitan, penting untuk menjaga ketenangan, kedewasaan emosional, serta tetap berusaha dengan penuh semangat.
Terkadang, sulit untuk tetap disiplin ketika merasa kehilangan motivasi. Namun, dengan menerapkan prinsip gaman, kita dapat tetap berpegang pada tujuan tanpa terburu-buru atau menyerah di tengah jalan.
5. Kintsugi: Menjadikan Kelemahan Sebagai Kekuatan
Kintsugi adalah seni memperbaiki keramik yang pecah dengan emas atau perak, sehingga cacatnya justru menjadi nilai tambah. Filosofi ini mengajarkan bahwa ketidaksempurnaan bukanlah kelemahan, melainkan bagian dari perjalanan hidup yang bisa dihargai.
Dalam kehidupan, kegagalan dan kesalahan adalah bagian alami dari proses berkembang. Alih-alih merasa putus asa, coba lihat pengalaman tersebut sebagai peluang untuk belajar dan menjadi lebih baik.
6. Ganbaru: Tekad dan Ketekunan dalam Mengerjakan Sesuatu
Ganbaru berarti "melakukan yang terbaik." Prinsip ini mengajarkan pentingnya konsistensi dalam mencapai tujuan. Saat memulai suatu kebiasaan baru, tantangannya bukan hanya tentang menyelesaikan tugas, tetapi juga menikmati prosesnya.
Ketika menghadapi hambatan, tetaplah fokus dan jalani dengan optimisme. Dengan pendekatan ini, motivasi akan tetap terjaga dan rasa malas bisa dikalahkan.
7. Monozukuri: Fokus pada Proses, Bukan Hanya Hasil
Monozukuri mengajarkan untuk menikmati setiap langkah dalam sebuah proses, bukan hanya terpaku pada hasil akhir. Terlalu fokus pada tujuan besar tanpa menghargai perjalanan dapat menyebabkan frustrasi dan kehilangan semangat.
Alih-alih membandingkan diri dengan orang lain, cobalah menikmati progres yang dibuat setiap hari. Dengan begitu, setiap langkah kecil akan terasa lebih bermakna dan memotivasi untuk terus melangkah maju.
Baca juga: 9 Tips Efektif Melawan Rasa Malas dan Meningkatkan Produktivitas
Kesimpulan
Rasa malas bukanlah sesuatu yang permanen. Dengan menerapkan prinsip-prinsip Jepang ini, siapa pun dapat menemukan kembali semangat dan motivasi dalam menjalani kehidupan. Istirahat memang penting, tetapi jika merasa terjebak dalam kebiasaan yang tidak produktif, teknik-teknik ini dapat membantu kembali ke jalur yang lebih baik.
Mulailah dengan langkah kecil, temukan tujuan hidup, dan hargai proses perjalanan Anda. Dengan begitu, perubahan positif bukan hanya menjadi impian, tetapi juga kenyataan yang dapat dicapai.
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Fithrotul Uyun