Pantau.com - Semakin berkembangnya inovasi dan kreasi di bidang makanan, membuat aneka resep baru bermunculan, termasuk makanan tidak sehat. Tentu saja ini jadi tantangan terbesar untuk melawan hafa nafsu makanan tak sehat.
Namun, sebuah penelitian baru menemukan cara sederhana yang menarik untuk melawan hasrat konsumsi makanan tak sehat. Penelitian yang dilakukan University of South Florida mengungkap bahwa aroma di sekitar menjadi salah satu alat bisnis untuk menarik pelanggan, seperti diwartakan laman Medical News Today, Kamis (31/1/2019)
Meski belum dilakukan uji ulang, aroma dianggap ampuh diatasi oleh metode ambient, yang ternyata ditemukan efektif memengaruhi keputusan agar seseorang memilih makanan tertentu, termasuk makanan tidak sehat sekalipun.
Untuk menyelidikinya lebih lanjut, para peneliti melakukan serangkaian uji coba kepada orang-orang yang dalam keadaan terpapar aroma makanan sehat, seperti apel atau stoberi. Di sisi lain, ada juga orang-orang yang terpapar makanan tidak sehat seperti kue atau pizza.
Baca juga: Benarkah Mencium Aroma Junk Food Menumbuhkan Keinginan Mengonsumsi Makanan Sehat?
Hasilnya didapatkan orang yang terpapar makanan tidak sehat selama 30 detik cenderung memilih makanan tidak sehat, ini adalah wajar. Tapi berbeda dengan orang yang terpapar aroma makanan tidak sehat selama dua menit cenderung memilih makanan sehat.
Eksperimen pertama berlangsung di kantin sekolah menengah yang berisi 900 anak. Mereka mengikuti penelitian selama tiga hari, setiap hari berturut-turut. Anak-anak tersebut berada di tiga kondisi berbeda, kondisi kontrol tanpa aroma, aroma pizza dan aroma apel.
Aroma itu disebarkan melalui 'nebulizer' yang terletak di dekat mereka saat mengantri makanan. Peneliti sengaja memperlambat antriannya agar semua orang terkena aromanya setidaknya selama dua menit.
Baca juga: Bukan Makanan Instan, tapi Makanan Ini yang Mengancam Kesehatan
Berikutnya, saat aroma apel diberlakukan, sebanyak 36,96 persen memilih makanan tidak sehat. Pada hari kontrol tanpa aroma, 36,54 persen tetap memilih makanan tidak sehat. Di antara keduanya tidak ada perbedaan signifikan.
Namun anehnya pada hari aroma pizza, hanya 21,43 persen saja yang memilih makanan tidak sehat. Jelas, ini perbedaan signifikan.
"Kami memprediksi, ini terjadi karena aroma yang ada memanjakan dan memberi hadiah untuk otak, sehingga menurunkan dorongan untuk mengonsumsi makanan tersebut," tulis peneliti.
- Penulis :
- Rifeni
