
Pantau.com - Akhir-akhir ini sejumlah kota di dunia dilanda suhu panas ekstrem yang membuat penduduknya kegerahan, bahkan menyebabkan masalah kesehatan yang dapat menyebabkan kematian.
Banyak cara untuk mengatasi masalah suhu panas ruangan yang mengakibatkan kegerahan, salah satunya adalah dengan cara menggunakan pendingin ruangan atau AC. Tapi tak semua orang memiliki AC di rumahnya.
Baca juga: Polusi Udara Jakarta Makin Tak Sehat, Ini 5 Tips untuk Jaga Kondisi Tubuhmu
Selain itu, kipas angin bisa menjadi alternatif pengganti AC karena harganya yang lebih murah.
Tapi Organisasi Kesehatan Dunia dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat memperingatkan bahwa ketika suhu mencapai 90 derajat Fahrenheit (32 derajat Celsius), kipas angin tidak membantu melindungi orang-orang dari penyakit yang berhubungan dengan panas.
Sementara, Badan Perlindungan Lingkungan AS merekomendasikan agar orang-orang tidak menggunakan kipas saat suhu indeks panas --kombinasi suhu dan kelembaban-- naik di atas 99 derajat F (37 derajat Celsius).
Ollie Jay, professor ilmu kesehatan di University of Sydney dan direktur laboratorium ergonomi termal, dan timnya berupaya menguji validitas rekomendasi kesehatan itu.
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine, Jay dan rekan-rekannya mendokumentasikan sebuah penelitian yang melibatkan 12 pria sehat yang secara sukarela duduk selama dua jam, masing-masing dalam satu dari dua kondisi yang berbeda yakni panas kering, dengan indeks panas 115 derajat F (46 derajat C), dan panas lembab, dengan indeks panas 133 derajat F (56 derajat C).
Para peneliti mengambil empat langkah berbeda untuk mengukur potensi tekanan panas yang dialami para relawan yaitu suhu rektum, tekanan pada jantung --menggunakan denyut jantung dan tekanan darah--, dehidrasi, dan laporan kenyamanan termal pada skala standar.
Para peneliti menemukan bahwa di bawah kondisi yang panas dan lembab, kipas angin menurunkan suhu tubuh dan mengurangi ketegangan yang terkait dengan panas pada jantung, serta meningkatkan kenyamanan termal mereka.
Baca juga: Ini 5 Alasan Kenapa Ibu Hamil Harus Makan Semangka
Namun, di bawah kondisi panas dan kering, kipas angin justru meningkatkan suhu tubuh, tekanan pada jantung, dan ketidaknyamanan termal. Dengan kata lain, kipas bekerja lebih baik pada suhu indeks panas yang lebih tinggi, demikian seperti dilansir Time.
rn- Penulis :
- Gilang