
Pantau.com - Penelitian terbaru yang dilakukan Universitas Pittsburgh di Amerika Serikat, menunjukkan seseorang yang memiliki tingkat kecemasan tinggi berisiko besar mengalami stroke.
Mereka menemukan fakta baru jika kecemasan ternyata dapat mengundang stroke dan bukan hanya meningkatkan risiko jantung koroner seperti yang selama ini sudah diketahui dunia medis.
Para peneliti mengatakan bahwa masalah kecemasan yang sering dicirikan dengan ketakutan, ketidaknyamanan dan rasa khawatir dialami oleh hampir 20 persen orang dewasa di Amerika Serikat selama beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Lansia yang Sering Tidur Siang Lebih Rentan Terkena Stroke
Stroke bisa terjadi saat aliran darah ke otak berhenti dan kondisi ini akan menghentikan oksigen serta nutrien yang vital menuju otak.
Saat kondisi ini terjadi, sel-sel yang terdapat pada otak akan mati, tergantung pada bagian otak tempat stroke terjadi.
Efek yang dirasakan penderita ini ialah kelumpuhan, masalah bicara atau pandangan, kehilangan ingatan dan juga perubahan pada perilaku.
"Mengetahui dan mengobati kecemasan dapat memperbaiki kualitas hidup secara keseluruhan sekaligus mengurangi risiko penyakit kardiovaskular seperti stroke," kata doktor dari Universitas Pittsburgh dan penulis utama studi, Maya Lambiase seperti dilansir dalam Medical News Today.
Para pengamat mengatakan studi mereka adalah yang pertama kali menunjukkan hubungan antara tingginya kecemasan dan meningkatnya risiko stroke.
Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Stroke ini, tim peneliti menganalisa lebih dari 6.000 individu berusia antara 25 dan 70 tahun yang tidak pernah mengalami stroke.
Baca Juga: Selain Enak, Makan Buah Pisang Ternyata Juga Dapat Mencegah Penyakit Stroke
Partisipan ini merupakan bagian dari the National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES), yang terlibat dalam pengumpulan data dari tahun 1971 hingga 1975.
Dalam studinya tersebut peneliti meminta para partisipan untuk mengisi kuesioner yang mengukur kecemasan dan tingkat depresi.
Tim peneliti mengikuti mereka selama 22 tahun lalu mencatat kejadian stroke dari sertifikat kematian dan laporan dari rumah sakit dan panti jompo.
Para peneliti juga menemukan fakta lain jika ternyata orang merokok dan kurang gerak cenderung lebih tinggi memiliki tingkat kecemasan dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok dan aktif bergerak.
- Penulis :
- Kontributor NPW