billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Sepekan Sebelum Strok, Ini yang Biasanya Dialami Tubuh

Oleh Annisa Indri Lestari
SHARE   :

Sepekan Sebelum Strok, Ini yang Biasanya Dialami Tubuh

Pantau - Strok disebabkan oleh suplai darah ke bagian otak yang terputus. Ini sering disebabkan oleh gumpalan darah atau pecahnya pembuluh darah. Semakin cepat seseorang menerima penanganan medis setelah strok, semakin baik peluang bertahan hidup. Orang awam biasanya menyadari tiga tanda umum yang muncul ketika strok, yakni wajah terkulai, kelemahan lengan, serta kesulitan berbicara.


Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Neurology menunjukkan bahwa sebagian pasien strok iskemik (strok yang disebabkan oleh pembekuan darah) akan mengalami gejala serangan iskemik transien (TIA) atau strok "mini". Biasanya, itu terjadi sepekan sebelum serangan "besar" strok. Studi didasarkan pada data dari 2.416 pasien yang mengalami strok iskemik. Dari jumlah itu, 549 pasien (23 persen) punya riwayat TIA sebelumnya.


"Jangan abaikan tanda peringatan dini. Anda tidak bereaksi berlebihan jika ada kemungkinan mengalami TIA. Dapatkan bantuan segera karena strok yang lebih serius bisa terjadi berjam-jam atau berhari-hari kemudian," demikian pernyataan dari Cardiac Screen, dikutip dari laman Express, Selasa (31/1/2023).


Salah satu gejala TIA yang bisa muncul sebelum strok berat adalah vertigo, kondisi yang ditandai segala sesuatu di sekitar terasa berputar dan dapat memengaruhi keseimbangan. Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) menjelaskan, vertigo lebih dari sekadar merasa pusing.


Serangan vertigo dapat berlangsung beberapa detik atau jam, dan dalam kasus ekstrem dapat berlangsung berhari-hari. Jika vertigo terus kambuh atau disertai dengan gejala TIA lainnya, pasien sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter umum.


Gejala TIA lain yang bisa menyerang sebelum strok meliputi kelumpuhan total pada satu sisi tubuh, tiba-tiba kehilangan penglihatan, penglihatan kabur, atau penglihatan ganda. Pusing, kebingungan, kesulitan memahami apa yang dikatakan orang lain, masalah dengan keseimbangan dan koordinasi, serta kesulitan menelan atau disfagia.



Penulis :
Annisa Indri Lestari