Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Tersangka Teroris di Malang Terjalin dengan JAD dan Sebut Polisi Thogut

Oleh Desi Wahyuni
SHARE   :

Tersangka Teroris di Malang Terjalin dengan JAD dan Sebut Polisi Thogut
Pantau.com - Mahasiswa tersangka teroris berinisial IA di malang Jawa Timur yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror Polri mengecap polisi sebagai 'thogut' atau orang yang berbuat jahat atau musuh. IA sempat menjalin komunikasi dengan pemimpin Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Penyerangan ke fasilitas milik 'thogut', yaitu polisi," kata Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Rabu (25/5/2022).

Aswin menggali informasi, IA berencana menyerang dengan menggunakan fisik maupun senjata api atau senjata tajam.

"Caranya dengan fisik dan senjata (api atau tajam)," kata Aswin.

Selanjutnya, Aswin mengatakan pengumpulan dana yang dilakukan IA dilakukan seperti sumbangan. Dalam hal ini Densus 88 telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan MUI.

"Terkait kewaspadaan terhadap pengumpulan dana kelompok teror yg melalui 'fundraising' model atau sumbangan-sumbangan, beberapa waktu lalu sudah ditangani Densus 88 dan bekerja sama dengan Kemenag dan MUI," ujarnya.

"Kita mengharapkan masyarakat dapat lebih waspada dalam menyalirkan sumbangan-sumbangan ke organisasi atau kelompok yang tidak dikenal," tambahnya.

Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan sebelumnya menyebut IA mengelola media sosial dalam menyebarkan materi ISIS.

"Kemudian yang bersangkutan mengelola media sosial dalam rangka penyebaran materi-materi ISIS terkait dengan tindak pidana terorisme," kata Ramadhan.

Ramadhan mengatakan IA ditangkap pada Senin kemarin (23/5/2022) sekitar pukul 12.00 WIB di Malang.

Penyidik masih mendalami keterlibatan tersangka IA dalam kelompok teroris tertentu. Tersangka IA diketahui terhubung dengan salah satu anggota JAD berinisial MR yang telah ditangkap beberapa waktu lalu.

"IA terhubung dengan salah satu anggota JAD yang saat ini sudah ditangkap," katanya.

Tidak hanya itu, dari barang bukti yang ditemukan, IA terlibat komunikasi intens dengan tersangka MR. Dalam komunikasi tersebut, IA dan MR membahas soal rencana amaliyah (penyerangan) di fasilitas umum dan kantor-kantor polisi.

"Penyerangan fasilitas milik thoqut, yaitu polisi. Caranya dengan fisik dan senjata," ujar Aswin.
Penulis :
Desi Wahyuni