Pantau.com - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menjelaskan hasil pertemuan para sekjen parpol pendukung dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor Selasa malam, 31 Juli 2018. Menurutnya hanya ada dua garis besar yang menjadi pembahasan dalam pertemuan tadi malam.
"Sama dengan para ketum dalam artian bersifat multilateral dimana sekjen-sekjen dari parpol koalisi yang usung Jokowi 6 parpol parlemen dan 3 parpol non parlemen berkumpul dengan presiden. Sebetulnya secara garis besar agendanya dua," ucap Arsul ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (1/8/2018).
Baca juga: Jokowi Undang Sekjen Partai Koalisi ke Istana, Bahas Apa?
Pertama menurut Arsul, yakni soal pembahasan pencapaian pemerintahan selama 4 tahun ini. Menurutnya para sekjen khidmat mendengarkan dan sesekali mengkritisi.
"Kami dengarkan paparan presiden dan setelah itu kami bertanya dan mengkritisi meminta juga klarifikasi soal angka kemiskinan. Karena kemudian apa yang disampaikan Pak SBY dan Prabowo berbeda (soal kemiskinan)," ungkapnya.
Selain itu, menurutnya soal infrastruktur juga sempat disinggung dalam pembahasan. Apalagi, soal utang negara juga para sekjen sempat mengkritisi.
"Alhamdulilah Pak Jokowi kita tanya dan kritis tetap tersenyum enggak cemberut. Dengan gaya khasnya 'gini loh mas masalahnya' yang membuta jadi cair," tuturnya.
Baca juga: Sindir Koalisi Prabowo, Hanura: Mereka Hanya Tampak Kuat di Elite Saja
Kemudian agenda pembahasan yang kedua, Arsul menuturkan, yakni mengenai persoalan persiapan jelang Pilpres 2019 dibuka. Menurutnya para sekjen sudah merancang program strategi bersama.
"Dan itu akan kita launching kegiatanya itu bersama-sama begitu capres sudah resmi kita daftarkan ke KPU," imbuhnya.
Sementara soal cawapres menurut Arsul tak menjadi pembahasan pokok dalam pertemuan semalam yang digelar di Istana Bogor, Jawa Barat
- Penulis :
- Dera Endah Nirani
