Pantau – Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Gerindra Rani Mauliani turut mempertanyakan terkait pencabutan izin usaha Holywings usai melakukan promosi berbau penistaan agama.
Rani menanyakan mengapa Pemprov DKI harus menunggu momen terlebih dahulu untuk bertindak mencabut izin seluruh outlet Holywings di DKI Jakarta.
“Iya memang apa pun alasannya bertepatan dengan momen yang pas, secara logika kalau memang ada hal yang salah pada perizinan kenapa harus nunggu momen yang tepat untuk ditindak?” kata Rani pada Senin (27/6/2022).
Kendati demikian, lanjut Rani, tindakan tersebut merupakan kewenangan dari pihak Pemprov DKI dalam menindak tegas usaha yang menjual minuman beralkohol itu.
“Tapi ya itu kewenangannya balik lagi ke pihak Pemprov DKI terutama gubernur,” katanya.
“Ya memang kalau dilihat hal tersebut menjadi kewenangan Pemprov DKI atas sanksi dan tindakan tegas yang diambil untuk manajemen Holywings,” sambung Rani.
Tak hanya itu saja, Rani juga meminta kepada manajemen Holywings supaya memikirkan nasib para staf-stafnya yang mulai terancam usai izin usaha tersebut dicabut oleh Pemprov DKI.
“Oleh karena itu, pihak manajemen harus memikirkan nasib para karyawannya yang terkena dampak dari kejadian promo minuman tersebut,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, dunia maya dihebohkan dengan unggahan promosi produk Holywings Indonesia yang menyinggung unsur SARA.
Dalam unggahannya, Holywings Indonesia menuliskan akan memberikan sebotol minuman beralkohol gratis kepada pengunjung yang bernama Muhammad dan Maria setiap hari Kamis.
Promosi itu diunggah di media sosial dan viral. Berbagai kecaman datang dari netizen. Mereka menganggap manajemen klub malam dan bar itu telah menistakan agama Islam.
Apalagi Nabi Muhammad adalah junjungan dan panutan bagi umat Islam. Sedangkan minuman beralkohol jelas-jelas diharamkan dalam ajaran Islam.
Sadar unggahannya memancing amarah publik, Holywings Indonesia buru-buru menyampaikan permohonan maaf secara terbuka. Lewat akun Instagram resminya, Kamis (23/6/2022), Holywings Indonesia meminta maaf.
Rani menanyakan mengapa Pemprov DKI harus menunggu momen terlebih dahulu untuk bertindak mencabut izin seluruh outlet Holywings di DKI Jakarta.
“Iya memang apa pun alasannya bertepatan dengan momen yang pas, secara logika kalau memang ada hal yang salah pada perizinan kenapa harus nunggu momen yang tepat untuk ditindak?” kata Rani pada Senin (27/6/2022).
Kendati demikian, lanjut Rani, tindakan tersebut merupakan kewenangan dari pihak Pemprov DKI dalam menindak tegas usaha yang menjual minuman beralkohol itu.
“Tapi ya itu kewenangannya balik lagi ke pihak Pemprov DKI terutama gubernur,” katanya.
“Ya memang kalau dilihat hal tersebut menjadi kewenangan Pemprov DKI atas sanksi dan tindakan tegas yang diambil untuk manajemen Holywings,” sambung Rani.
Tak hanya itu saja, Rani juga meminta kepada manajemen Holywings supaya memikirkan nasib para staf-stafnya yang mulai terancam usai izin usaha tersebut dicabut oleh Pemprov DKI.
“Oleh karena itu, pihak manajemen harus memikirkan nasib para karyawannya yang terkena dampak dari kejadian promo minuman tersebut,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, dunia maya dihebohkan dengan unggahan promosi produk Holywings Indonesia yang menyinggung unsur SARA.
Dalam unggahannya, Holywings Indonesia menuliskan akan memberikan sebotol minuman beralkohol gratis kepada pengunjung yang bernama Muhammad dan Maria setiap hari Kamis.
Promosi itu diunggah di media sosial dan viral. Berbagai kecaman datang dari netizen. Mereka menganggap manajemen klub malam dan bar itu telah menistakan agama Islam.
Apalagi Nabi Muhammad adalah junjungan dan panutan bagi umat Islam. Sedangkan minuman beralkohol jelas-jelas diharamkan dalam ajaran Islam.
Sadar unggahannya memancing amarah publik, Holywings Indonesia buru-buru menyampaikan permohonan maaf secara terbuka. Lewat akun Instagram resminya, Kamis (23/6/2022), Holywings Indonesia meminta maaf.
- Penulis :
- M Abdan Muflih
