Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Sudah Dukung Ganjar, Joman Tidak Diajak Musyawarah Rakyat Gabungan Relawan Jokowi

Oleh Aries Setiawan
SHARE   :

Sudah Dukung Ganjar, Joman Tidak Diajak Musyawarah Rakyat Gabungan Relawan Jokowi
Pantau - Gabungan organisasi relawan Jokowi akan menggelar musyawarah rakyat (musra) untuk menjaring calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung pada Pilpres 2024.

Musra akan digelar perdana di Bandung, Jawa Barat, pada 28 Juli 2022. Dari 17 organisasi relawan Jokowi yang akan mengikuti musra nanti, tidak ada Jokowi Mania (Joman).

"Enggak ada lah, enggak ikut. Yang ikut kan relawan Jokowi. Kalau sudah deklarasi capres lain, ya bukan relawan Jokowi lagi," ujar Bendahara Umum Projo, Panel Barus, saat dihubungi Pantau.com, Selasa (26/7/2022).

"Joman kan udah bukan relawan Jokowi. Si Noel udah deklarasi dukung Ganjar. Kan arahan Pak Jokowi ojo kesusu, jangan terburu-buru," Panel menambahkan.

Panel menyatakan, Projo dan 16 relawan yang lain patuh pada arahan Jokowi agar tidak terburu-buru menentukan pilihan.

Tujuh belas organisasi relawan Jokowi yang akan ikut dalam musra yakni, PROJO, Relawan Buruh Sahabat Jokowi, Bara JP, GK Center, Seknas Jokowi, Almisbat, Duta Jokowi, RPJB, Kornas Jokowi, RKIH, GAPURA, JAMAN, Indeks, KIB, Sekber Jokowi Nusantara, KA-PT, Maluku Satu Hati.

Selain itu, Panel menyatakan musyawarah rakyat yang akan digelar di beberapa daerah ini merupakan alat rekam yang paling jujur untuk mengetahui keinginan dan aspirasi rakyat terhadap calon presiden dan calon wakil presiden yang benar-benar dikehendaki.

"Jadi kita tidak mengarahkan, tidak menggiring. Ini alat rekam yang paling jujur untuk mengetahui keinginan rakykat," ujar Panel.

Untuk menjaring keinginan rakyat, dalam musra akan digelar tiga sesi. Ketiga sesi itu nantinya akan dipimpin panelis yang langsung melibatkan rakyat dan mendengar aspirasi mereka.

Terkait nama-nama yang beredar di media saat ini, kata Panel, tidak akan disuarakan pada musra nanti.

"Kalau begitu kita lanjutkan survei dong. Nanti melalui penjaringan langsung ke rakyat. Bisa jadi ada tokoh lokal yang disebut. Bisa jadi Pak Jokowi lagi yang disebut. Semua kemungkinan terbuka. Kita tidak sampaikan itu di depan," tuturnya.
Penulis :
Aries Setiawan