Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Tersangka Mardani Maming Bingung Kenapa Dirinya Masuk DPO KPK

Oleh Desi Wahyuni
SHARE   :

Tersangka Mardani Maming Bingung Kenapa Dirinya Masuk DPO KPK
Pantau - Tersangka kasus dugaan suap pengurusan izin usaha pertambangan (IUP) senilai Rp104 milliar, Mardani H Maming, menyerahkan diri ke KPK. Politisi PDIP dan Pengurus PBNU itu mengaku bingung dirinya sempat dinyatakan buron.

Mantan Bupati Tanah Bumbu ini menyerah setelah ditetapkan sebagai buron KPK dan kalah dari praperadilan.

Mardani Maming tiba di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, pada pukul 14.00 WIB, Kamis (28/7/2022). Mardani Maming mengenakan baju hijau daun dilapisi jaket berwarna biru.

Buronan KPK itu tidak datang sendirian. Mardani Maming didampingi sejumlah pengacaranya, salah satunya Denny Indrayana.

Sebelum masuk ke gedung KPK, Mardani Maming menjelaskan alasan kedatangannya. Mardani Maming mengaku heran mengapa dirinya ditetapkan sebagai DPO.

"Saya di sini sesuai janji saya ke KPK tanggal 25 (Juli) bahwa saya akan hadir tanggal 28, dan saya juga bingung suratnya masuk, tapi kenapa hari Selasa saya dinyatakan DPO. Padahal saya sudah mengirim surat dan koordinasi ke tim penyidik akan hadir tanggal 28," ucapnya kepada wartawan di gedung KPK, Kamis (28/7/2022).

Sesudah memberi pernyataan, Mardani Maming langsung masuk ke gedung KPK. Dia terlihat tengah menunggu di lobi bersama beberapa pengacaranya.

Mardani Maming ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi terkait pemberian izin usaha pertambangan di Tanah Bumbu saat menjabat bupati. Mardani disangkakan melanggar pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 UU Pemberantasan Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Mardani sempat melawan penetapan dirinya sebagai tersangka oleh KPK lewat praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Gugatan tersebut ditolak oleh hakim tunggal PN Jaksel.

Seperti yang dilihat Pantau.com, Mardani Maming dikelilingi sekitar lima orang termasuk Denny Indrayana. Semua pria berpakaian rapi itu mengarah ke wajah politisi PDIP tersebut di sofa hitam lobby KPK.

 
Penulis :
Desi Wahyuni