
Pantau - Menteri Koordinator Bidang Pembangun Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, memninta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengusut kasus gagal ginjal akut yang tengah marak di Indonesia.
"Tadi malam saya terus langsung telepon ke Pak Kapolri supaya kasus gagal ginjal akut ini diusut untuk ditelaah kemungkinan ada-tidaknya tindak pidana," ujar Muhadjir kepada wartawan di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/10/2022).
Menurutnya, pengusutan oleh kepoiisian menjadi penting karena bahan baku berbahaya itu berasal dari luar negeri.
"Ini harus kita lakukan karena, berdasarkan data awal, ini adalah bahan baku impor dari sebuah negara yang sekarang negaranya justru tidak kena. Tetapi kenapa justru negara yang mengimpor kok kena. Ada tiga negara yang kena, termasuk Indonesia," kata Muhadjir.
Muhadjir meminta untuk ditelisik di bagian yang paling hulu dari mana asal bahan baku itu, bagaimana proesesnya masuk ke Indoensia, dan terdistribusi ke mana, ke pabrik farmasi mana saja, dan kemudian produknya apa.
"Itu harus kita telisik semua. Kemudian kita harapkan, dalam waktu yang tidak lama, kita bisa menetapkan status apakah itu memang ada pelanggaran atau ada tindak pidana atau tidak," lanjutnya.
Muhadjir berharap, apabila memang ada pelanggaran, bisa ditindak tegas.
"Kemudian kita juga belum tahu dampak untuk mereka yang bisa sembuh. Karena ini adalah serangan di bagian organ yang paling vital, yaitu ginjal. Oleh karena itu, kita tidak ingin ini terulang kembali kasus ini," ujarnya.
Selain menghungi Kapolri, Muhadjir juga telah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, pihak Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM), Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, serta Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita.
"Ya tadi malam kita sudah melakukan koordinasi dengan Pak Menkes, BPOM, bersama Menteri Perdagangan dan Kementerian Perindustrian. Kita sudah mendapatkan masukan dari semua pihak," katanya.
Baca Juga: Basarnas Hentikan Pencarian Kakek Hilang di Perkebunan Mandengan Tomohon
"Tadi malam saya terus langsung telepon ke Pak Kapolri supaya kasus gagal ginjal akut ini diusut untuk ditelaah kemungkinan ada-tidaknya tindak pidana," ujar Muhadjir kepada wartawan di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/10/2022).
Menurutnya, pengusutan oleh kepoiisian menjadi penting karena bahan baku berbahaya itu berasal dari luar negeri.
"Ini harus kita lakukan karena, berdasarkan data awal, ini adalah bahan baku impor dari sebuah negara yang sekarang negaranya justru tidak kena. Tetapi kenapa justru negara yang mengimpor kok kena. Ada tiga negara yang kena, termasuk Indonesia," kata Muhadjir.
Muhadjir meminta untuk ditelisik di bagian yang paling hulu dari mana asal bahan baku itu, bagaimana proesesnya masuk ke Indoensia, dan terdistribusi ke mana, ke pabrik farmasi mana saja, dan kemudian produknya apa.
"Itu harus kita telisik semua. Kemudian kita harapkan, dalam waktu yang tidak lama, kita bisa menetapkan status apakah itu memang ada pelanggaran atau ada tindak pidana atau tidak," lanjutnya.
Muhadjir berharap, apabila memang ada pelanggaran, bisa ditindak tegas.
"Kemudian kita juga belum tahu dampak untuk mereka yang bisa sembuh. Karena ini adalah serangan di bagian organ yang paling vital, yaitu ginjal. Oleh karena itu, kita tidak ingin ini terulang kembali kasus ini," ujarnya.
Selain menghungi Kapolri, Muhadjir juga telah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, pihak Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM), Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, serta Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita.
"Ya tadi malam kita sudah melakukan koordinasi dengan Pak Menkes, BPOM, bersama Menteri Perdagangan dan Kementerian Perindustrian. Kita sudah mendapatkan masukan dari semua pihak," katanya.
Baca Juga: Basarnas Hentikan Pencarian Kakek Hilang di Perkebunan Mandengan Tomohon
- Penulis :
- Firdha Rizki Amalia