Pantau - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyetujui penutupan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet di Kemayoran. Menurutnya, saat ini kasus Covid-19 sudah cukup terkendali.
"Situasi terkini setahun terakhir ini, Covid-19 relatif terkendali, terlebih beberapa waktu lalu ketika terjadi lonjakan yang gelombang ketiga sampai 6 ribu sekian ya per hari, toh juga tidak membebani faskes kita," terang Rahmad kepada wartawan, Minggu (25/12/2022).
"Artinya, tanpa RSDC pun tidak ada masalah, karena memang tingkat kesiapsiagaan rumah sakit kita menghadapi Covid-19 sudah cukup memadai," imbuhnya.
Rahmad mengemukakan, pengendalian Covid-19 di Indonesia masih cukup stabil dibandingkan di negara lainnya. Salah satunya adalah China yang saat ini kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19.
"Tapi perlu saya sampaikan bahwa kasus di China dengan di Indonesia tidak bisa apple to apple, heard immunity di China dengan Indonesia jauh lebih baik kita ya," ucapnya.
Meski begitu, ia tetap mendorong pemerintah Indonesia tetap menggencarkan vaksinasi ketiga atau booster ke masyarakat. Hal itu diperlukan untuk terus meningkatkan heard immunity masyarakat Indonesia.
"Saya kira justru yang harus kita kejar adalah bagaimana menambah kekuatan heard immunity kita. Saya kira di negara lain sudah ada yang dibebaskan, karena mereka percaya diri," pungkasnya.
Sementara itu, Koordinator Humas RSDC Kolonel dr. Mintoro Sumego menjelaskan terkait rencana penutupan Wisma Atlet pada akhir tahun.
Menurutnya, hingga saat ini pihaknya masih menunggu arahan pimpinan. Ia menyebut, sampai saat ini Wisma Atlet masih melayani pasien COVID-19.
"Jadi untuk Wisma Atlet ini masih melakukan pelayanan terhadap pasien, untuk nantinya adalah sesuai dengan keadaan pasien yang menurun, mungkin nantinya akan diberhentikan secara bertahap," ungkapnya.
"Situasi terkini setahun terakhir ini, Covid-19 relatif terkendali, terlebih beberapa waktu lalu ketika terjadi lonjakan yang gelombang ketiga sampai 6 ribu sekian ya per hari, toh juga tidak membebani faskes kita," terang Rahmad kepada wartawan, Minggu (25/12/2022).
"Artinya, tanpa RSDC pun tidak ada masalah, karena memang tingkat kesiapsiagaan rumah sakit kita menghadapi Covid-19 sudah cukup memadai," imbuhnya.
Rahmad mengemukakan, pengendalian Covid-19 di Indonesia masih cukup stabil dibandingkan di negara lainnya. Salah satunya adalah China yang saat ini kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19.
"Tapi perlu saya sampaikan bahwa kasus di China dengan di Indonesia tidak bisa apple to apple, heard immunity di China dengan Indonesia jauh lebih baik kita ya," ucapnya.
Meski begitu, ia tetap mendorong pemerintah Indonesia tetap menggencarkan vaksinasi ketiga atau booster ke masyarakat. Hal itu diperlukan untuk terus meningkatkan heard immunity masyarakat Indonesia.
"Saya kira justru yang harus kita kejar adalah bagaimana menambah kekuatan heard immunity kita. Saya kira di negara lain sudah ada yang dibebaskan, karena mereka percaya diri," pungkasnya.
Sementara itu, Koordinator Humas RSDC Kolonel dr. Mintoro Sumego menjelaskan terkait rencana penutupan Wisma Atlet pada akhir tahun.
Menurutnya, hingga saat ini pihaknya masih menunggu arahan pimpinan. Ia menyebut, sampai saat ini Wisma Atlet masih melayani pasien COVID-19.
"Jadi untuk Wisma Atlet ini masih melakukan pelayanan terhadap pasien, untuk nantinya adalah sesuai dengan keadaan pasien yang menurun, mungkin nantinya akan diberhentikan secara bertahap," ungkapnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
