Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

7 dari 320 Alat Sensor Mati, BMKG: Tidak Berpengaruh Banyak

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

7 dari 320 Alat Sensor Mati, BMKG: Tidak Berpengaruh Banyak
Pantau – Badan Meteoreologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan sistem peringatan dini tsunami yang dimiliki Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) masih berfungsi dengan baik. Sebab, Tujuh alat pendeteksi tsunami (Ina-Buoy) milik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dinyatakan mati.

"Kita punya 320 lebih alat sensor yang masih beroperasi. Kalau mati cuma tujuh unit, itu nggak berpengaruh banyak," kata Koordinator Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Iman Fatchurochman, Jumat (3/2/2023).

Walaupun 7 buoy pendeteksi tsunami milik BRIN sudah mati, tetapi masih ada sekitar 240 unit alat tide gauge yang mendeteksi tsunami, 5 unit tsunami gauge, ada pula 36 data Automatic Weather Station (AWS).

"Sejak dibangun buoy itu, banyak terjadi kehilangan buoy, utamanya akibat vandalisme dan kerusakan," ujar Iman.

Matinya buoy-buoy pendeteksi tsunami itu disebut BMKG sudah sejak setahun hingga enam bulan lalu. Buoy-buoy itu ada di lautan dekat Bengkulu, laut dekat anak Gunung Krakatau, Selat Sunda, laut selatan Pangandaran, selatan Jawa Timur, laut selatan Bali, dan laut selatan Waingapu di Sumba Timur.

"Dalam perjalanannya, di BMKG sendiri kita jarang sekali mendapatkan data rekaman tsunami dari buoy itu sendiri sebetulnya. Karena, pas ada tsunami buoy-nya sudah nggak ada (rusak/mati)," ucap Iman.

Lantas, BMKG menerima suplai informasi dari alat baru BPPT kala itu, tahun 2020, namanya adalah Ina-CBT, yakni alat pendeteksi tsunami berbasis kabel, bukan mengapung di laut yang jauh seperti Ina-Buoy. Ina-CBT ada dua unit terpasang di kawasan Labuhan Bajo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sampai sekarang masih beroperasi.

"Artinya, dengan matinya tujuh alat dari BRIN itu tidak banyak berpengaruh signifikan dalam hal peringatan tsunami yang kita sediakan," kata Iman.

BMKG mengandalkan sistem peringatan dini tsunami berbasis parameter gempa. "Peringatan tsunami pasti akan tetap ada terlepas dari ada atau tidaknya Ina-Buoy dari BRIN tersebut," terang dia.
Penulis :
Ahmad Ryansyah