Pantau - Sekretaris Desa (Sekdes) beinisial SA di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, mengajak seorang siswa berhubungan intim hingga mengirim konten porno. Kini SA telah ditangkap oleh polisi.
"Dia ajak korban melalui WhatsApp bersetubuh dengan iming-iming apapun. Tetapi korban tetap tidak mau," ujar Kuasa Hukum korban, Sukardi, melalui keterangannya, Sabtu (4/2/2023).
Kasus ini bermula saat pelaku yang sudah memiliki istri itu meminta nomor WhatsApp korban dan sejak September 2022 keduanya intens berkomunikasi. Ketika korban membuat story WhatsApp, pelaku memberikan komentar ke arah seksualitas.
"Komentar pelaku ke arah seksualitas dan diajak korban untuk memiliki hubungan rahasia," kata Sukardi.
Pihak keluarga korban langsung melaporkan peristiwa ini ke Polda Sulsel pada Desember 2022 lalu.
Pelaku juga dsebut sempat mengajar di salah satu MTs di Bone. Namun, kata Sukardi, kelakuan pelaku tidak bagus sehingga langsung dikeluarkan.
Sementara, Kasubdit 5 Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Sulsel, Kompol Sutomo, mengatakan bahwa korban yang menolak ajakan berhubungan intim lalu dikirimkan konten porno oleh pelaku.
"Ditolak korban (berhubungan) Kemudian pelaku hanya mengirim konten yang melanggar kesopanan yang diduga mengandung asusila," kata Sutomo.
Saat ini status kasus tersebut sudah naik ke penyidikan pada awal Januari 2023. Pelaku juga sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolda Sulsel.
Akibat perbuatannya itu, pelaku disangkakan Pasal 27 Ayat 1 UU ITE. Pelaku diancam hukuman maksimal 6 tahun penjara.
"Dia ajak korban melalui WhatsApp bersetubuh dengan iming-iming apapun. Tetapi korban tetap tidak mau," ujar Kuasa Hukum korban, Sukardi, melalui keterangannya, Sabtu (4/2/2023).
Kasus ini bermula saat pelaku yang sudah memiliki istri itu meminta nomor WhatsApp korban dan sejak September 2022 keduanya intens berkomunikasi. Ketika korban membuat story WhatsApp, pelaku memberikan komentar ke arah seksualitas.
"Komentar pelaku ke arah seksualitas dan diajak korban untuk memiliki hubungan rahasia," kata Sukardi.
Pihak keluarga korban langsung melaporkan peristiwa ini ke Polda Sulsel pada Desember 2022 lalu.
Pelaku juga dsebut sempat mengajar di salah satu MTs di Bone. Namun, kata Sukardi, kelakuan pelaku tidak bagus sehingga langsung dikeluarkan.
Sementara, Kasubdit 5 Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Sulsel, Kompol Sutomo, mengatakan bahwa korban yang menolak ajakan berhubungan intim lalu dikirimkan konten porno oleh pelaku.
"Ditolak korban (berhubungan) Kemudian pelaku hanya mengirim konten yang melanggar kesopanan yang diduga mengandung asusila," kata Sutomo.
Saat ini status kasus tersebut sudah naik ke penyidikan pada awal Januari 2023. Pelaku juga sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolda Sulsel.
Akibat perbuatannya itu, pelaku disangkakan Pasal 27 Ayat 1 UU ITE. Pelaku diancam hukuman maksimal 6 tahun penjara.
- Penulis :
- Firdha Rizki Amalia
