
Pantau - Aliran sesat muncul di Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten. Ritualnya, pengikutnya harus dijilat anjing dan membaca lafaz istigfar secara dibalik.
Video terkait aktivitas mereka viral di media sosial. Tampak dalam video, sejumlah orang berdoa di depan sebuah makam, lalu ada seekor anjing berwarna hitam yang hadir dalam ritual doa tersebut.
Dari kabar yang beredar, para peziarah yang ingin turut serta dalam ritual sesat tersebut harus dijilat terlebih dahulu oleh anjing tersebut.
Tak hanya itu, para peziarah harus mengucapkan kalimat zikir secara terbalik dari astaghfirullahaladzim menjadi haladzim astagfirullah.
Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Cisoka bersama instansi mendatangi tempat ritual aliran yang dipimpin Aliyudin tersebut. Kemudian mereka melihat langsung tempat ritualnya.
"Betul di situ ada makam," kata Camat Cisoka Encep Sahayat, Jumat (17/2/2013).
Saat di lokasi, mereka coba melakukan penyelidikan. Hasilnya diketahui, ada tiga makam di sana.
Encep memastikan itu bukan makam sesungguhnya. Tapi buatan sendiri dari Aliyudin.
"Setelah itu mereka pun melakukan pembongkaran," katanya.
Encep mengatakan Aliyudin menyadari apa yang dilakukannya itu tidak sesuai dengan kaidah Islam sebagai mana seharusnya dilakukan itu. Selanjutnya, setelah mendengarkan beberapa pendapat dia bersedia untuk menghentikan kegiatan ritual tersebut.
Video terkait aktivitas mereka viral di media sosial. Tampak dalam video, sejumlah orang berdoa di depan sebuah makam, lalu ada seekor anjing berwarna hitam yang hadir dalam ritual doa tersebut.
Dari kabar yang beredar, para peziarah yang ingin turut serta dalam ritual sesat tersebut harus dijilat terlebih dahulu oleh anjing tersebut.
Tak hanya itu, para peziarah harus mengucapkan kalimat zikir secara terbalik dari astaghfirullahaladzim menjadi haladzim astagfirullah.
Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Cisoka bersama instansi mendatangi tempat ritual aliran yang dipimpin Aliyudin tersebut. Kemudian mereka melihat langsung tempat ritualnya.
"Betul di situ ada makam," kata Camat Cisoka Encep Sahayat, Jumat (17/2/2013).
Saat di lokasi, mereka coba melakukan penyelidikan. Hasilnya diketahui, ada tiga makam di sana.
Encep memastikan itu bukan makam sesungguhnya. Tapi buatan sendiri dari Aliyudin.
"Setelah itu mereka pun melakukan pembongkaran," katanya.
Encep mengatakan Aliyudin menyadari apa yang dilakukannya itu tidak sesuai dengan kaidah Islam sebagai mana seharusnya dilakukan itu. Selanjutnya, setelah mendengarkan beberapa pendapat dia bersedia untuk menghentikan kegiatan ritual tersebut.
- Penulis :
- Syahrul Ansyari