HOME  ⁄  Nasional

Firli Sebut Tamak Faktor Utama Penyebab Korupsi

Oleh Syahrul Ansyari
SHARE   :

Firli Sebut Tamak Faktor Utama Penyebab Korupsi
Pantau - Ketua KPK, Firli Bahuri, menyatakan bahwa tamak adalah salah satu faktor penyebab utama seseorang berperilaku koruptif, sehingga kehilangan akal sehat dan berani melakukan korupsi, kejahatan kemanusiaan yang juga sangat dibenci oleh Rasulullah SAW.

4 Kasus Korupsi di Zaman Nabi

"Sejarah mencatat, setidaknya telah terjadi empat kali kasus korupsi pada zaman Nabi Muhammad SAW, yaitu pertama, kasus ghulul atau penggelapan yang dituduhkan oleh sebagian pasukan perang Uhud terhadap Nabi SAW," kata Firli dalam rangka memperingati Isra Miraj yang jatuh pada hari ini, Sabtu (18/2/2023).

Kedua, lanjut dia, kasus budak bernama Mid’am atau Kirkirah yang menggelapkan mantel. Ketiga, kasus seseorang yang menggelapkan perhiasan seharga 2 dirham, dan kasus keempat adalah hadiah (gratifikasi) bagi petugas pemungut zakat di kampung Bani Sulaim, bernama Ibn al-Lutbiyyah.

"Esensi lainnya yang dapat digali dari peristiwa Isra Miraj Nabi Besar Muhammad SAW adalah nilai-nilai amar ma'ruf nahi munkar yang senantiasa diajarkan serta diperlihatkan selalu oleh Baginda Rasulullah SAW dalam keseharian beliau, semasa hidupnya di dunia," katanya lagi.

Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Dia mengatakan amar ma'ruf nahi munkar memiliki arti melakukan sesuatu kebaikan dan mencegah terjadinya kejahatan. Oleh karena itu, sebaiknya dapat dilakukan semaksimal mungkin, yaitu dengan kekuasaan jika memiliki jabatan, dengan lisan atau perkataan, dan minimal diniatkan serta diucapkan dalam hati saja.

"Biasanya, orang yang menerapkan prinsip amar ma'ruf nahi munkar akan melaksanakan rencana-rencana perbaikan moral, etika dan akhlak, serta mencegah diri dan lingkungan sekitarnya dari kejahatan yang merusak, salah satunya korupsi dan perilaku koruptif," lanjutnya.

Mantan Kapolda Sumatera Selatan itu menambahkan KPK tidak henti-hentinya mengajak seluruh komponen dan eksponen bangsa untuk memberantas korupsi yang telah berurat akar di Republik ini. Karena mereka sadar, penanganan korupsi tidak akan efektif, terukur, cepat, tepat dan efisien tanpa dukungan dan doa dari segenap anak-anak bangsa di NKRI.

"Semoga esensi dan nilai-nilai Isra Miraj, semakin mengentalkan spirit segenap anak bangsa di NKRI untuk melawan korupsi serta perilaku koruptif di bumi pertiwi," katanya.

Firli pun mengajak seluruh masyarakat mewujudkan cita-cita luhur pendiri bangsa agar kesejahteraan sekaligus kemakmuran bagi seluruh bangsa dan rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, mulai Miangas hingga Pulau Rote dapat terwujud dan diwujudkan apabila NKRI terbebas dari kejahatan korupsi.

Dia meyakini bahwa harapan semua penghuni negeri ini bahwa suatu saat Indonesia menjadi negara yang bebas bersih dari segala bentuk korupsi dan Indonesia hidup dalam suatu budaya dunia yaitu budaya antikorupsi.

"Bersatu berantas korupsi, mengabdi tak henti untuk negeri. Salam antikorupsi," demikian Firli Bahuri.
Penulis :
Syahrul Ansyari