
Pantau - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berpandangan, arus globalisasi dan kemajuan teknologi, khususnya teknologi informasi, turut memiliki andil pada terjadinya degradasi moral.
Untuk itu, ia meminta generasi muda menjadikan isu-isu terkait moralitas sebagai perhatian utama yang perlu disikapi secara serius.
"Hasil survei GNFI bersama KedaiKOPI pada Juli 2022, tiga dari empat isu utama yang menjadi perhatian mayoritas generasi muda, adalah isu-isu yang berkaitan dengan persoalan moralitas," ujar Bamsoet dalam sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Jakarta, Senin (20/2/2023).
Bamsoet menjelaskan, degradasi moral adalah sebagian dari sekian banyak persoalan yang akan dihadapi, seiring laju perkembangan zaman.
Ia memaparkan, masalah tersebut dilatarbelakangi masih lemahnya penghayatan dan pengamalan agama secara komprehensif, di mana ajaran agama dimaknai secara sempit, tergerusnya sikap toleransi, berkembangnya faham ekstremisme, hingga munculnya sikap dan perilaku yang menegasikan Pancasila sebagai dasar negara.
"Merujuk pada fakta sejarah, ketika pendidikan Pancasila dihapuskan dari mata pelajaran pokok dalam dunia pendidikan, dan pemaknaan Pancasila diserahkan pada mekanisme pasar bebas, telah menyebabkan absennya negara dalam pembinaan mental ideologi bangsa," lanjutnya.
Ia menambahkan, pada publikasi berbagai hasil survei yang dilakukan pada tahun 2018, di mana 63 persen guru memiliki opini intoleran terhadap agama lain, 3 persen anggota TNI terpapar faham ekstremisme, 19,4 persen PNS atau ASN tidak setuju Pancasila, dan 7 kampus terindikasi terpapar ekstremisme agama.
"Gambaran di atas semakin menegaskan pentingnya pendidikan karakter bangsa yang dilakukan secara intens, masif, dan berkesinambungan," jelasnya.
Untuk itu, ia meminta generasi muda menjadikan isu-isu terkait moralitas sebagai perhatian utama yang perlu disikapi secara serius.
"Hasil survei GNFI bersama KedaiKOPI pada Juli 2022, tiga dari empat isu utama yang menjadi perhatian mayoritas generasi muda, adalah isu-isu yang berkaitan dengan persoalan moralitas," ujar Bamsoet dalam sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Jakarta, Senin (20/2/2023).
Bamsoet menjelaskan, degradasi moral adalah sebagian dari sekian banyak persoalan yang akan dihadapi, seiring laju perkembangan zaman.
Ia memaparkan, masalah tersebut dilatarbelakangi masih lemahnya penghayatan dan pengamalan agama secara komprehensif, di mana ajaran agama dimaknai secara sempit, tergerusnya sikap toleransi, berkembangnya faham ekstremisme, hingga munculnya sikap dan perilaku yang menegasikan Pancasila sebagai dasar negara.
"Merujuk pada fakta sejarah, ketika pendidikan Pancasila dihapuskan dari mata pelajaran pokok dalam dunia pendidikan, dan pemaknaan Pancasila diserahkan pada mekanisme pasar bebas, telah menyebabkan absennya negara dalam pembinaan mental ideologi bangsa," lanjutnya.
Ia menambahkan, pada publikasi berbagai hasil survei yang dilakukan pada tahun 2018, di mana 63 persen guru memiliki opini intoleran terhadap agama lain, 3 persen anggota TNI terpapar faham ekstremisme, 19,4 persen PNS atau ASN tidak setuju Pancasila, dan 7 kampus terindikasi terpapar ekstremisme agama.
"Gambaran di atas semakin menegaskan pentingnya pendidikan karakter bangsa yang dilakukan secara intens, masif, dan berkesinambungan," jelasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas