Pantau – Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) Dedi Sunardi dicopot jabatannya oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Erick pun menjelaskan alasan pencopotan tersebut.
Erick menyebut, dirinya punya beberapa alasan yang akhirnya mengambil keputusan untuk mencopotnya. Erick mengakui, keputusan dalam copot-mencopot jabatan bukanlah keputusan yang mudah.
"Copot-mencopot kan juga nggak enak. Tetap saya punya alasan," katanya, dalam konferensi pers di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Kamis (9/3/2023).
Pertama, Alasan Erick adalah, dirinya telah mengingatkan direksi BUMN terkait untuk mengagendakan pembahasan tentang strategi penyelesaian dari kondisi zonasi di kawasan depo tersebut. Hal ini pun telah ia wanti-wanti dalam 2 tahun ke belakang.
"Sudah 2 tahun hal ini saya minta diagendakan, distrategikan. Kejadian kemarin ini tentu ada sebab akibatnya. Kan kita jadi direksi komisaris tidak hanya jabatan. Kan ada tanggung jawabnya," jelasnya.
Kedua, Erick mengatakan persoalan tanggung jawab terkait pendampingan terhadap para korban tragedi tersebut. Menyangkut perihal ini, ia bahkan sempat memanggil para direksi untuk datang ke lokasi.
"Dan kemarin saya minta direksi, kementerian, pulang. Ada yang pulang dan ada yang tidak pulang. Ya saya catat dong siapa yang nggak pulang. Yang ketika rakyat ada yang meninggal masa kita nggak hadir. Saya saja pulang dari Surabaya, padahal saya ada event besar," ujar Erick.
Untuk informasi tambahan, pencopotan Dedi dari posisinya ditetapkan dalam Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan PT Pertamina nomor SK - 43/MBU/03/2023 per tanggal 8 Maret 2023.
"Dengan kejadian kemarin kita perlu mengambil tindakan agar semua yang saat ini memimpin di BUMN itu para direksi harus benar-benar menjalankan tugasnya sebaik mungkin," kata Erick, Rabu (8/3/2023).
Erick menyebut, dirinya punya beberapa alasan yang akhirnya mengambil keputusan untuk mencopotnya. Erick mengakui, keputusan dalam copot-mencopot jabatan bukanlah keputusan yang mudah.
"Copot-mencopot kan juga nggak enak. Tetap saya punya alasan," katanya, dalam konferensi pers di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Kamis (9/3/2023).
Pertama, Alasan Erick adalah, dirinya telah mengingatkan direksi BUMN terkait untuk mengagendakan pembahasan tentang strategi penyelesaian dari kondisi zonasi di kawasan depo tersebut. Hal ini pun telah ia wanti-wanti dalam 2 tahun ke belakang.
"Sudah 2 tahun hal ini saya minta diagendakan, distrategikan. Kejadian kemarin ini tentu ada sebab akibatnya. Kan kita jadi direksi komisaris tidak hanya jabatan. Kan ada tanggung jawabnya," jelasnya.
Kedua, Erick mengatakan persoalan tanggung jawab terkait pendampingan terhadap para korban tragedi tersebut. Menyangkut perihal ini, ia bahkan sempat memanggil para direksi untuk datang ke lokasi.
"Dan kemarin saya minta direksi, kementerian, pulang. Ada yang pulang dan ada yang tidak pulang. Ya saya catat dong siapa yang nggak pulang. Yang ketika rakyat ada yang meninggal masa kita nggak hadir. Saya saja pulang dari Surabaya, padahal saya ada event besar," ujar Erick.
Untuk informasi tambahan, pencopotan Dedi dari posisinya ditetapkan dalam Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan PT Pertamina nomor SK - 43/MBU/03/2023 per tanggal 8 Maret 2023.
"Dengan kejadian kemarin kita perlu mengambil tindakan agar semua yang saat ini memimpin di BUMN itu para direksi harus benar-benar menjalankan tugasnya sebaik mungkin," kata Erick, Rabu (8/3/2023).
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah
