
Pantau – Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan untuk mencegah paham radikalisme dan terorisme perlu ada intervensi yakni kembangkan kearifan lokal.
“Salah satunya mengembangkan kearifan lokal yang kontra ideologi radikalisme dan teroris,” kata Dedi ditemui di Jakarta, Rabu (12/7/2023).
Dedi mengatakan agar dapat merealisasikan itu, perlu adanya kerja sama dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat.
“Untuk merealisasikan hal ini, dibutuhkan kerja sama dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat,” ujar mantan Kadiv Humas Polri tersebut.
Menurut Dedi, dirinya mencoba untuk membedah buku berjudul Radikalisme Terorisme dan Deradikalisasi di Indonesia. Buku ini mengabadikan kerja keras Polri dan pihak-pihak terkait dalam menangani terorisme.
“Buku ini mengabadikan kerja keras Polri dan pihak-pihak terkait dalam menangani terorisme, mengupas tentang terorisme dan soft deradikalisasi untuk memperkaya pemahaman pembaca,” tuturnya.
“Salah satunya mengembangkan kearifan lokal yang kontra ideologi radikalisme dan teroris,” kata Dedi ditemui di Jakarta, Rabu (12/7/2023).
Dedi mengatakan agar dapat merealisasikan itu, perlu adanya kerja sama dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat.
“Untuk merealisasikan hal ini, dibutuhkan kerja sama dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat,” ujar mantan Kadiv Humas Polri tersebut.
Menurut Dedi, dirinya mencoba untuk membedah buku berjudul Radikalisme Terorisme dan Deradikalisasi di Indonesia. Buku ini mengabadikan kerja keras Polri dan pihak-pihak terkait dalam menangani terorisme.
“Buku ini mengabadikan kerja keras Polri dan pihak-pihak terkait dalam menangani terorisme, mengupas tentang terorisme dan soft deradikalisasi untuk memperkaya pemahaman pembaca,” tuturnya.
- Penulis :
- Yohanes Abimanyu